Trio One Man One Club Paling Disegani di Sepak Bola, Termasuk Paolo Maldini
FOOTBALL265.COM - Menjadi one man one club merupakan pencapaian yang tidak mudah diraih oleh sembarang pesepak bola.
Hanya segelintir dari mereka yang berhasil menyandang predikat tersebut berkat dedikasi, kesetiaan, dan pengabdian tiada akhir untuk klub yang dibelanya.
Trent Alexander-Arnold dan Davide Calabria bisa menjadi contoh nyata jika membahas para pemain yang berpotensi menjadi one man one club hingga akhir karier mereka.
Trent Alexander-Arnold adalah jebolan akademi Liverpool, begitu pula Davide Calabria yang setia berseragam AC Milan sejak ia kecil.
Mereka pun berpeluang besar menyusul para seniornya yang sudah terlebih dahulu berstatus one man one club di klub masing-masing. Siapa saja?
Paolo Maldini
Rasanya tidak lengkap membahas AC Milan tanpa menyertakan dedikasi yang sudah ditunjukkan keluarga besar Maldini untuk klub raksasa Italia ini.
Dari generasi ke generasi, mereka telah menelurkan banyak pemain hebat mulai dari Cesare, Paolo, dan Daniel.
Paolo Maldini pun menjelma sebagai salah satu legenda AC Milan yang paling populer sekaligus disegani di klub.
Tidak pernah sekali pun berpindah hati, Paolo Maldini pun mendapat penghormatan yang sangat luar biasa dari para kolega, junior, dan tentu saja suporter.
Bahkan, saking legendarisnya, nomor punggung 3 yang pernah ia pakai saat masih bermain pun dipensiunkan.
1. Totti dan Puyol
Francesco Totti
Beralih ke AS Roma. Klub pesaing AC Milan di Liga Italia ini juga punya legenda berstatus one man one club yakni Francesco Totti.
Sepanang 25 tahun kariernya sebagai pemain sepak bola, tidak pernah sekali pun ia pergi ke tempat lain untuk mengadu nasib.
Tidak ayal, julukan Pangeran Roma pun melekat sangat kuat padanya. Seperti Paolo Maldini, ia juga meraih banyak gelar selama berseragam Giallorossi.
Bahkan, Francesco Totti juga mencatatkan diri sebagai top skor sepanjang AS Roma sepanjang masa dengan 307 gol.
Jumlah tersebut bahkan terpaut sangat jauh dengan penghuni peringkat kedua yaitu Roberto Pruzzo, yang ‘hanya’ mencetak 138 gol.
Carles Puyol
Setelah membahas dua legenda sepak bola Liga Italia, saatnya singgah ke Spanyol. Adalah Carles Puyol, yang mendedikasikan seluruh kariernya untuk Barcelona.
Mantan pemain yang satu ini telah melalui banyak hal uantuk mencapai titik yang ia pijak saat ini - menjadi legenda Barcelona dan Timnas Spanyol.
Carles Puyol tidak akan menjadi pemain berpredikat one man one club andaikata ia mengiyakan tawaran Malaga pada 1998.
Ya, ia nyaris saja dilepas Barcelona. Namun Carles Puyol menolak pindah usai melihat rekan setimnya, Xavi Hernandez, berhasil debut di tim utama.
Untuk itulah, ia menelan segala kesulitan dan batu sandungan yang ada di depan mata, termasuk melorot di pecking order pelatih, demi bertahan di Barcelona.
Keputusan itu pun berbuah manis. Carles Puyol kini dikenal sebagai salah satu legenda Barcelona yang setia.
Bahkan, Lionel Messi yang sudah identik dengan imej Barcelona saja tidak bisa menjadi one man one club di sana. Ia malah hengkang ke PSG dan saat ini malah di Inter Miami.