Sena Irie, Petinju Wanita Pertama asal Jepang yang Raih Medali Olimpiade Tokyo 2020
FOOTBALL265.COM - Tinju menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang.
Cabor ini dilaksanakan di Kokukigan Arena, mulai 24 Juli hingga 08 Agustus mendatang dengan masa jeda sehari pada 02 Agustus.
Meski cabor tinju ini dihuni oleh atlet-atlet amatir tidak seperti beberapa cabor yang diisi oleh atlet profesional, bukan berarti tinju patut untuk dilewatkan pertandingnya.
Sebab, meski petinju amatir yang diturunkan namun beberapa petinju sudah mempunyai nama di dunia tinju profesional.
Sebut saja Shakhobidin Zoirov. Petinju asal Uzbekistan ini cukup terkenal setelah sukses meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016 kelas flyweight.
Tidak hanya Shakhobidin Zoirov yang aksinya patut disaksikan. Ada beberapa petinju lainnya yang juga berpotensi menghadirkan pertandingan seru bagi para penonton tinju Olimpiade Tokyo 2020.
Salah satunya adalah Sena Irine. Petinju asal Jepang itu baru saja mencatatkan sejarah baru di dunia olahraga Jepang tahun ini, apa itu?
1. Jadi Petinju Wanita Pertama Raih Medali
Sena Irie beberapa hari lalu menjadi buah bibir masyarakat Jepang, lantaran wanita kelahiran pada 09 Oktober 2000 ini baru saja mencetak sejarah baru.
Irie adalah petinju putri Jepang pertama yang berhasil meraih medali di ajang Olimpiade. Pencapaian ini menjadi rekor tersendiri di negaranya.
Merujuk situs resmi Olimpiade Tokyo 2020, Sena Irie dipastikan meraih paling tidak medali perunggu setelah keberhasilannya mengalahkan Claudia Nechita (Rumania) dalam partai perempatfinal kelas ringan hari Rabu (28/07/21) lalu.
Dengan kemenangan tersebut, Sena Irie dipastikan mendapat medali perunggu cabang tinju putri kelas bulu. Petinju 20 tahun itu sekaligus menjadi perempuan Jepang pertama yang meraih medali di cabang tinju Olimpiade.
Usai meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020, Sena Irie membeberkan harapannya. Ia ingin pencapaian ini menjadi inspirasi bagi para calon petinju putri masa depan Jepang.
"Judo olahraga yang jauh lebih populer di Jepang, jadi aku berharap prestasi ini bisa mengangkat pamor tinju untuk lebih populer dan menjadi inspirasi bagi perempuan Jepang untuk menekuninya," tuturnya seperti diinformasikan Olympic Information Services (OIS).
"Aku sudah memperlihatkan kepada perempuan-perempuan lain, yang mungkin tidak jago dalam olahraga, bahwa kamu bisa mencapai sesuatu asalkan terus bekerja keras dan serius."
"Medali ini adalah hasil dari 13 tahun kerja keras. Aku sudah membuat sejarah, tapi ini hanyalah sebuah kontribusi kecil. Aku menginginkan yang lebih (medali emas)," tukasnya.
Sena Irie masih mempunyai peluang untuk bisa mewujudkan harapannya itu pada akhir pekan ini, menghadapi petinju putri asal Inggris Raya, Karriss Artingstall, dalam usaha masuk ke partai final -- yang bakal membuatnya berkesempatan memburu emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Total ada 13 medali emas yang diperebutkan. Kategori putri terdiri dari lima kelas, yakni fly (48-51 kg), feather (54-57kg), light (57-60kg), welter (64-69kg), dan middle (69-75kg).
Kategori putra terdiri dari kelas fly (48-51kg), feather (54-57kg), light (57-63kg), welter (63-69kg), middle (69-75kg), light heavy (75-81kg), heavy (81-91kg), dan super heavy (+91kg).