x

Profil Devin Haney, Raja Tinju Kelas Ringan yang Disebut Penerus Floyd Mayweather Jr

Jumat, 17 Juni 2022 19:13 WIB
Editor: Juni Adi
Petinju profesional asal Amerika, Devin Haney. Foto: Instagram@realdevinhaney

FOOTBALL265.COM - Dunia tinju internasional dihebohkan dengan munculnnya nama Devin Haney yang disebut-sebut sebagai Floyd Mayweather Jr yang baru. Seperti apa sosoknya?

Nama Devin Haney mendadak jadi perbincangan di kalangan para pecinta tinju internasional, setelah dirinya baru saja meraih gelar juara dunia tak terbantahkan di kelas ringan WBC baru-baru ini.

Baca Juga

Devin Haney merebut gelar juara kelas ringan WBC usai menumbangkan George Kambosos Jr di Marvel Stadium, Docklands, Melbourne, Australia, Minggu (12/06/22) lalu.

Petinju berusia 23 tahun itu tampil dominan sejak ronde pertama, hingga akhirnya menang angka mutlak selaigus sukses menyatukan gelar WBC dengan WBA Super, IBF, dan WBO dalam duel divisi 61,2 kg tersebut.

Ketiga juri yang bertugas sepakat memberikan kemenangan untuk Haney. Juri Zoltan Enyedi memberikan 116-112, Pawel Kardyni dengan 118-110, dan Benoit Roussel memberikan angka 116-112.

Baca Juga

Pada laga yang dipimpin wasit Hector Afu tersebut Haney dan Kambosos menyuguhkan tontonan menarik di hadapan 50 ribu pasang mata yang hadir langsung di Marvel Stadium.

Jual beli pukulan terjadi selama 12 ronde berlangsung. Meski bertanding di kandang lawan, Haney tampil percaya diri sehingga sukses mendominasi dengan jab superior yang dipadukan dengan kecepatan.

Devin Haney juga menunjukkan pertahanan yang luar biasa. Dia mampu menahan gempuran dari petinju tuan rumah.

Baca Juga

Pada pertengahan ronde, wajah Kambosos membengkak. Hal ini membuat penonton yang sebelumnya bersorak-sorai seketika membisu melihat hal tersebut.

"Saya tetap berpegang pada rencana permainan yakni memukul dan tidak terkena pukulan. Saya melakukan itu pada sebagian laga ini," kata Haney seperti dilansir The Athletic.

Dengan hasil ini, Devin Haney pun tercatat sebagai juara dunia tak terbantahkan kelas ringan era empat sabuk. Terakhir predikat tersebut dipegang Pernell Whitaker pada 1990-an.

Selain itu, dia juga memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 28 sepanjang karier tinju profesional.

Sementara bagi Kambosos, kekalahan ini menjadi yang pertama sepanjang 21 pertandingan profesional. Lantas siapa Devin Haney?


1. Profil Singkat Devin Haney

Petinju profesional asal Amerika, Devin Haney. Foto: Instagram@realdevinhaney

Devin Haney lahir di San Francisco, Amerika Serikat, pada 17 November 1998 atau 23 tahun lalu. Ia memilih menekuni profesi tinju sejak muda.

Memulai karier dari dunia tinju amatir, nama Devin Haney terus meroket di anggap salah satu talenta tinju asal Amerika Serikat penuh potensial.

Baca Juga

Bagaimana tidak, dirinya mempunyai rekor tinju amatir 138-8 sejak berlaga di sejumlah kejuaran tinju dunia junior pada usia 17 tahun.

Setelah mentalnya dan kemampuannya merasa cukup, Devin Haney kemudian terjun ke dunia tinju profesional di usia 17 tahun juga. 

Debutnya di ring tinju profesional terjadi pada 11 Desember 2015, berhadapan dengan Gonzalo Lopez. 

Baca Juga

Hasilnya bisa ditebak, Devin Haney keluar sebagai pemenang dengan kemenangan KO di ronde pertama.

Kariernya terus menanjak di ring tinju dunia. Ia merebut gelar juara kelas WBC pada 2019, dalam pertarungan ke-24. Saat itu Devin Haney mengalahkan Alfredo Santiago dengan kemenangan angka mutlak.

Karena potensinya itu, Devin Haney kemudian muncul menjadi superstar baru tinju. Banyak pengamat yang menyebut kalau dirinya bisa sukses seperti sang legenda, Floyd Mayweather Jr.

Baca Juga

Bagai Devin Haney disandingkan dengan Floyd Mayweather Jr tentu menjadi sebuah mimpi yang kenyataan. Pasalnya, ia sudah jadi penggemar The Money sejak kecil.

Pada usia 11 tahun, dia mengangkat sabuk Ring Magazine untuk Zab Yehuda sebelum pertarungannya melawan Lucas Matthysse.

"Sudah ditakdirkan," tulis Haney di Instagram beserta fotonya dulu dan sekarang.

Ada lebih banyak cerita latar dan mitos tinju, meskipun Devin Haney disebut oleh Floyd Mayweather Jr sendiri sebagai penggantinya ketika dia baru berusia 16 tahun.

"Saya sudah mengenalnya selama bertahun-tahun," kata Mayweather kepada wartawan dengan Haney muda di sisinya.

"Saya mengenal ayahnya Bill selama bertahun-tahun, dan ayah saya telah bekerja dengannya.

"Chemistry-nya, ketika Anda bekerja dengannya, Anda tahu... dia akan menjadi profesional yang luar biasa, dan saya ingin anak ini memecahkan rekor saya."


2. Floyd Mayweather Jr Menangis

Floyd Mayweather.

Bagi Devin Hanyey jelas menjadi sebuah kebangaan disebut sebagai penerus Floyd Mayweather Jr di dunia tinju.

Bagaimana tidak, nama Floyd Mayweather Jr di dunia tinju internasional memang sudah sangat terkenal sebagai salah satu petinju terbaik sepanjang masa.

Baca Juga

Hal itu dibuktikan dengan sederet prestasi yang sudah dimilikinya, serta rekor yang sudah diukirnya selama bertinju.

Saking kariernya mentereng, Floyd Mayweather Jr pun dinobatkan sebagai salah satu petinju yang layak diabadikan di Boxing Hall of Fame 2022.

Baca Juga

"Saya mengatakan bahwa saya tidak akan menangis. Ini luar biasa. Ini adalah salah satu hari terbaik dalam hidup saya," kata Mayweather.

"Saya mencintai ayah saya karena tanpa dia ini tidak mungkin bagi saya."

Floyd Mayweather Jr menggantung sarung tinju pada 2017 setelah mengalahkan Conor McGregor untuk mencatat rekor 50-0.

Baca Juga

Ada tiga pertarungan yang paling menonjol dalam karier tinjunya, yakni saat berhadapan melawan Oscar De La Hoya, Canelo Alvarez, dan Manny Pacquiao.

Setelah pensiun, Mayweather telah berpartisipasi dalam beberapa pertarungan eksibisi seperti pertarungan melawan Don Moore, YouTuber terkenal Logan Paul dan Tenshin Nasukawa.

Sekadar informasi, upacara pelantikan Boxing Hall of Fame digelar sekaligus atau tiga kelas yang dilantik. Ini dikarenanya adanya pembatalan pada dua edisi sebelumnya (2020 dan 2021) lantaran pandemi Covid-19.

Floyd Mayweather JrDaud YordanTinjuBerita Tinju

Berita Terkini