Mike Tyson dan 3 Petinju yang Ajal Kematiannya Sangat Dekat
FOOTBALL265.COM - Legenda tinju dunia Mike Tyson meyakini bahwa “tanggal kedaluwarsanya” sudah dekat. Sebelumnya, sudah ada beberapa petinju yang benar-benar dekat ajalnya.
Dalam podcastnya yang berjudul "Hotboxin' with Mike Tyson", mantan juara tinju kelas berat ini mengundang terapis Sean McFarland dan mendiskusikan kefanaannya.
McFarland sendiri berspesialisasi dalam menangani orang-orang dengan trauma dan kecanduan. Ia berkata kepada Mike Tyson bahwa dirinya tidak memikirkan kematian.
"Saya tidak khawatir tentang hal itu, kawan. Saya tidak mengkhawatirkannya," kata McFarland.
"Saya hanya ingin mati dengan damai. Saya tidak ingin mati konyol. Saya mendengar cerita dari banyak orang, saat mereka akan mati, mereka meninggalkan dunia ini tidak dengan cara yang damai."
Sebaliknya, atlet asal New York itu menjelaskan bahwa dirinya merasa semakin dekat dengan kematian.
"Kita semua akan mati suatu hari nanti," kata Tyson.
"Lalu, saat saya bercermin, saya melihat bintik-bintik kecil di wajah saya, dan saya berkata, 'Wow. Itu berarti ajal saya akan segera tiba, sesegera mungkin."
Mike Tyson menjadi sangat filosofis dan introspektif. Sebelum membicarakan tentang kematiannya, ia menyinggung soal bagaimana uang tidak membawa kebahagiaan dan keamanan seperti yang dilihat oleh orang-orang kebanyakan.
"Uang tidak berarti apa-apa bagi saya," kata lelaki berusia 56 tahun tersebut.
"Saya selalu berkata pada orang-orang, mereka pikir uang akan membuat mereka bahagia, bagi mereka yang tidak pernah memiliki uang [dalam jumlah banyak] sebelumnya.”
Lebih lanjut, Mike Tyson sendiri mengaku tidak begitu bahagia memiliki banyak uang. Sebab yang ia butuhkan hanya cinta dan kasih sayang dari para orang-orang terdekatnya, sehingga bisa membuatnya aman.
"Rasa aman yang [ada] itu palsu. Kalian percaya tidak ada yang tidak bisa terjadi. Kalian tidak percaya bank-bank bisa runtuh,” lanjutnya.
“Kalian percaya bahwa kalian akan tak terkalahkan ketika memiliki banyak uang, [itu] tidak benar. Itulah mengapa saya selalu berkata bahwa uang adalah rasa aman yang palsu."
Tyson juga berkata bahwa ia sempat berbincang dengan istrinya, soal sang istri menginginkan uang untuk keamanan.
"Apa itu keamanan?" tanyanya. "Saya tidak tahu. Ketika kalian menaruh uang di bank dan kalian mendapat cek setiap minggu, apakah itu keamanan?”
Tyson semakin menjadi orang yang introspektif dalam beberapa tahun terakhir dan lebih membuka diri tentang bagaimana pengalaman tertentu telah mengubah hidupnya.
Selama wawancara dengan Sugar Ray Leonard dalam podcast Hotboxin' miliknya, ia bahkan menangis saat merefleksikan bagaimana ia menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya.
Mike Tyson bukanlah orang pertama sebagai mantan petinju yang merasakan ajal kematiannya sangat dekat.
Sebelumnya, sudah ada beberapa petinju yang benar-benar merasakannya, dimana mereka langsung meninggal usai bertanding. Siapa saja?
1. Mike Towell
Mike Towell meninggal di Rumah Sakit Ratu Elizabeth, Jumat (30/09/16), setelah menjalani pertandingan tinju di St. Andrew Sporting Club, Radisson Blu Hotel, Glasgow pada Kamis (29/09/16) melawan Dale Evans.
Atas kejadian itu, Evans menjelaskan kepada BBC bahwa dirinya sangat bertanggung jawab dengan kematian petinju asal Skotlandia.
Bahkan, ia sampai saat ini tak henti-hentinya memikirkan nasib anak dan istri Towell.
"Saya merasa bertanggung jawab. Saya tak bisa berhenti memikirkan Towell dan kemalangan keluargannya," ujar Evans.
"Saya terus memikirkan anak dua tahun dan pasangan (Towell) yang tidak memilikinya lagi. Saya juga sempat berpikir untuk berhenti tinju," tandas pria 24 tahun tersebut.
"Saya tidak pernah ingin melihat lawan meninggalkan arena pertarungan dengan ditandu keluar ring. Siapa yang mau melihat pemandangan itu?," sambungnya.
"Itu tentu sangat sulit bagi keluarganya, karenanya saya ingin semua orang tahu bahwa pikiran saya saat ini bersama keluarga Mike Towell. Dia adalah petinju sejati yang telah membawa kegembiraan terhadap olahraga tinju Skotlandia," sesal Evans.
Pasangan Mike Towell, Chloe Ross, mengatakan dirinya sangat terpukul saat mengumumkan bahwa sang petinju itu meninggal hari Jumat, (30/09/16), pukul 11 malam waktu setempat.
Mike Towell adalah petinju profesional kelahiran Dundee, Skotlandia. Saat perebutan gelar kelas welter itu, dia dijatuhkan Dale Evans di ronde kelima.
Usai dibuat KO, Towell lalu dibawa ke rumah sakit. Namun, dia dinyatakan meninggal dunia karena mengalami pendarahan otak.
2. Scott Westgarth
Kejadin nahas di ring tinju terjadi pada Februari 2018 silam. Kali ini merenggut nyawa Scott Westgarth usai dihabisi lawannya, Dec Spelman.
Usai pertandingan, Scott Westgarth sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah saat pertarungan memasuki ronde ke-10.
Dua haris dirawat dengan keadaan kritis, nyawa Scott Westgarth tak tertolong dan meninggal dunia. Spelman merasa bersalah dan mencoba untuk meminta maaf ke pihak keluarga korban.
Hero Tito
Selanjutnya datang dari dunia tinju profesional Indonesia, dimana salah satu petinju berbakat Tanah Air meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Dia adalah Hero Tito. Hero Tito meninggal dunia pada Kamis (3/3) pukul 16:45 WIB setelah sempat menjalani perawatan selama lima hari di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta.
Hero Tito diketahui mengalami pembengkakan otak setelah berlaga melawan James Mokoginta dalam partai tambahan Tibo Monabesa versus Jayson Vayson di Holywings Gatsu Club V, Jakarta, Minggu (27/1).
Dia juga sempat menjalani operasi. Hero Tito berhadapan dengan James Mokoginta untuk memperebutkan gelar lowong Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas ringan (61,2kg).
Nahas dalam pertandingan 10 ronde itu, Hero Tito terkena pukulan telak hingga tersungkur pada ronde ketujuh. Petinju asal Malang itu pun tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Kekalahan tersebut menjadi yang ke-17 sepanjang karier profesionalnya.
Secara keseluruhan, petinju yang melakoni debut profesional pada 28 Februari 2004 itu tercatat telah 48 kali bertanding dan 29 di antaranya berakhir dengan kemenangan. Sisanya dua kali imbang.