Ungguli Liga 1, Ajang Voli Proliga Gunakan Teknologi Mirip VAR Musim Depan
FOOTBALL265.COM - Wakil Direktur Proliga, Reginald Nelwan, membuka potensi penggunaan video challenge secara penuh pada kompetisi musim depan. Teknologi mirip Video Assistant Referee (VAR) membuat Proliga mendahului kompetisi sepak bola Liga 1.
Video challenge mulai dipakai Proliga pada musim ini. Alat-alatnya disewa dari luar negeri dengan harga yang terbilang mahal. Bahkan, budget sewa teknologi ini bisa membuat anggaran menggelar Proliga menjadi berlipat.
Meski begitu, fungsinya yang sangat membantu tugas wasit menjadi pertimbangan untuk digunakan secara penuh pada musim depan. Untuk musim ini, video challenge baru digunakan pada babak final four.
"Sekarang pertandingan voli itu bola-bolanya sangat cepat, makanya kita memerlukan alat bantu video challenge untuk masuk atau keluarnya bola, atau pun saat touch ball dalam spike, kemudian ada block," kata Reginald Nelwan, Rabu (8/3/23).
Reginald menyebut, pada final four pekan pertama di Gresik dan pekan kedua di Semarang, video challenge ini berjalan dengan mulus.
Ada beberapa kasus dimana keputusan wasit direvisi setelah melihat hasil tangkapan alat video challenge. Perubahan ini jelas memberi keuntungan bagi setiap tim.
"Memang keputusan tetap ada di wasit, tapi membantu untuk menentukan bola benar-benar masuk atau out itu salah satunya dengan video challenge," jelas Reginald.
Proliga bisa semakin telak mengungguli Liga 1 jika musim depan benar-benar bisa diterapkan secara utuh.
"Kita harapkan alat ini bisa kita gunakan dari pertandingan pertama sampai grand final Proliga 2024. Kita juga berharap bukan cuma Proliga, tapi nanti pertandingan voli yang sifatnya nasional besar akan kita coba," lanjutnya.
Menurut Reginald, alat video challenge ini diperlukan tak hanya di pertandingan level senior, namun juga junior. Pergerakan bola dari tahun ke tahun sudah meningkat sangat cepat.
"Kadang kecepatan mata dengan bola suka miss, makanya perlu bantuan alat-alat seperti ini," ungkap pria yang juga wakil Ketua Bidang Pertandingan PP PBVSI ini.
1. Gelar Empat Bulan
Pada Proliga 2024, ada kemungkinan penyelenggaraan akan diperpanjang menjadi empat bulan. Pada tahun ini, Proliga dipadatkan menjadi tiga bulan agar selesai sebelum masuk bulan Ramadan.
Reginald menyebut agenda voli nasional juga sangat padat setelah bulan Ramadan nanti, termasuk ajang SEA Games 2023 di Kamboja.
"Yang jelas Proliga 2024 waktunya akan lebih panjang, mungkin kita akan coba sekitar empat bulan," papar Reginald.
Perpanjangan waktu Proliga 2024 memberi waktu bagi setiap pemain untuk mendapatkan istirahat lebih banyak. Jeda dari satu seri ke seri yang lain akan lebih panjang.
Selain itu, bagi para pecinta bola voli Tanah Air, masa menikmati Proliga juga menjadi lebih panjang, tak sekadar tiga bulan.
Namun, hal ini turut bergantung pada kemampuan tim peserta mengingat penambahan waktu bisa berefek pada penambahan biaya operasional.
Klub Proliga mengeluarkan budget tak sedikit ketika mendatangkan dua pemain asing. Beberapa nama yang bertarung di Proliga 2023 merupakan pemain yang memiliki level bagus di negaranya.
Pilar tim putra Jakarta STIN BIN, Isac Santos, merupakan penggawa Timnas Brasil yang pernah meraih gelar FIVB World Cup 2019.
Begitu pula dengan pemain Jakarta Bhayangkara Presisi, Garrett Muagututia yang kerap menjadi bagian dari Timnas Amerika Serikat.