Siti Aisah dan Windy Cantika, Ibu dan Anak yang Jadi Lifter Kelas Dunia

Minggu, 25 Juli 2021 09:29 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© NOC Indonesia
Aksi Windy Cantika di Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © NOC Indonesia
Aksi Windy Cantika di Olimpiade Tokyo 2020.
Sang Ibu Adalah Peraih Medali Kejuaraan Dunia

Kesuksesan Windy Cantika Aisah sejatinya tak terlalu mengejutkan. Pasalnya, sebelum di Olimpiade Tokyo pun ia sudah sempat mencetak sejumlah prestasi.

Pada 2019, ia berhasil menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di SEA Games di Filipina, lewat total angkatan 190 kg (snatch 86 kg, clean and jerk 104) kg, yang ketika itu memecahkan rekor dunia di kelas 49 kg junior.

Kemudian pada Mei 2021, gadis Bandung ini sukses meraih medali emas dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi  Junior di Uzbekistan. Ketika itu, ia mencatatkan total angkatan 191 kg, dengan rincian snatch 86 kg serta clean and jerk 105 kg.

Menariknya, kesuksesan Windy Cantika Aisah di cabang angkat besi ini tidak lepas dari peran ibunya, Siti Aisah. Bahkan, Siti Aisah-lah yang memperkenalkan olahraga yang terbilang berat ini kepadanya.

Hal ini terbilang wajar, mengingat Siti Aisah sendiri juga seorang lifter alias atlet angkat besi kelas dunia. Meski tak pernah tampil di Olimpiade, prestasi Siti Aisah cukup mentereng dengan meraih medali perunggu di Kejuaran Dunia Angkat Besi pada tahun 1998.

Pengalaman sang ibu mengikuti pelatnas dan pertandingan di luar negeri inilah yang kemudian membuat Windy Cantika tertarik.

Sang ibu kemudian kerap melatihnya sendiri pada hari libur, di rumah mereka yang memang dijadikan tempat berlaitih bagi anak-anak kecil.

Kesuksesan Windy Cantika Aisah pun menimbulkan kebanggaan luar biasa bagi sang ibu. "Dada saya berdetak sangat sangat kencang, apalagi melihat Cantika sempat dua kali mengalami kegagalan di angkatan snatch," ungkapnya kepada awak media.

"Begitu Cantika meraih medali perunggu, tak terasa air mata deras mengalir pipi saya. Semua itu terjadi karena teringat begitu beratnya perjuangan Cantika," lanjutnya.

Sang ibu pun teringat dengan barbel semen yang ia buat untuk media latihan Cantika saat kecil. "Cantika memang pernah nanya tentang barbel semen itu, kok masih ada. Ya, barbel dari semen itu akan tetap saya simpan sebagai kenang-kenangan," tuntasnya.

Dengan keberhasilan meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisah pun makin mantap mengikuti jejak ibunya sebagai lifter kelas dunia.

Dengan bakat besar dan usianya yang  baru 19 tahun, bukan tidak mungkin ia meraih prestasi lebih baik lagi di masa depan, baik di level kejuaraan dunia maupun Olimpiade.

Ia bahkan bisa saja menjadi lifter pertama yang merebut medali emas di Olimpiade, jika bisa meningkatkan prestasinya dalam 3 tahun ke depan.