FOOTBALL265.COM - Lifter Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, memberikan kejutan setelah meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020. Di balik kesuksesannya, ada satu sosok yang sangat krusial, yakni pelatih sekaligus ayahnya, Erwin Abdullah.
Rahmat turun di nomor 73 kg dan membukukan angkatan total 342 kg (snatch 152 kg dan clean&jerk 190 kg). Awalnya, atlet berusia 21 tahun itu berada di Grup B yang notabene non unggulan.
Namun, berkat kegigihan, Rahmat bisa bersaing dengan lifter China, Shi Zhiyong yang meraih emas dan lifter Venezuela, Mayora Pernia Julio Ruben yang meraih perak.
Pencapaian itu tak sekadar menggenapi ambisi pribadi Rahmat, tapi menggenapi mimpi sang ayah. Erwin Abdullah 'senior' merupakan mantan atlet angkat besi dan pernah memiliki kesempatan tampil di Olimpiade Athena 2004.
Sayangnya, ketika itu mimpi sang ayah harus dikubur karena dokter tim tak mengizinkannya tampil lantaran cedera punggung. Padahal, Erwin telah lolos kualifikasi.
"Saya masih ingat terus kata-kata bapak. ‘Mat, kamu mau rasain yang pernah bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, bapak belum sempat bertanding.’ Itu selalu diulang terus sama bapak akhir-akhir ini," cerita Rahmat dalam rilis NOC Indonesia.
"Saat itu, aku bilang gini. Aku mau rasain yang nggak pernah bapak alami yakni bertanding di Olimpiade. Kini, saya tak cuma melakukannya di Olimpiade 2020 Tokyo, tetapi juga pulang membawa medali," imbuhnya.