Bermain di GOR C-Tra Arena, Cikutra Bandung, Bandung Utama tampil cukup cemerlang. Semenjak kuarter pertama mereka terus menekan pertahanan Bimasakti. 

‎Di kuarter pertama, Bandung Utama tampil agresif. Buktinya mereka berhasil memimpin skor dengan menutup kuarter pertama 15-7. Martinus Luke menjadi predator di kuarter pertama ini setelah berhasil menyarangkan dua three point dari dua kali percobaannya.

Memasuki kuarter dua, Bimasakti mencoba keluar dari keterpurukan. Mereka berhasil menyarangkan dua poin di lima menit pertama, sementara Bandung Utama tak mampu menambah poinnya. Namun di lima menit kedua, motivasi tuan rumah kembali muncul dan menutup skor dengan 24-17.

Di kuarter ketiga, persaingan ketat terjadi. Setidaknya di lima menit pertama jarak skor mulai menipis 28-23. Persaingan ketat ini terus terjadi hingga berakhirnya kuarter ketiga, setelah skor berselisih tiga poin 34-31.

Memasuki kuarter empat, Bima Sakti bisa saja menyusul ketertinggalan, hanya saja kekompakkan anak-anak Bandung ini tidak bisa diredam. Sehingga laga pun berakhir dengan skor 46-38.

Meski berhasil memenangkan pertandingan, Pelatih JNE Bandung Utama, Octaviarro Romely Tamtelahitu mengaku performa anak asuhnya belum maksimal.

Masih banyak kesalahan yang dibuat, baik dari kontrol bola, passing, defend, hingga menyerang masih menjadi kendala. 

"Sebenarnya permainan anak-anak masih seperti kemarin (saat lawan Pelita Jaya Jakarta). Saya melihat masih berada di level bawah. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik," harapnya.

Tentu saja, ini menjadi pekerjaan rumah baginya, bagaimana meningkatkan kualitas permainan yang dimiliki anak asuhnya. Apalagi kedepan, lawan-lawan yang dihadapi semakin lebih berat.

"Lawan (Bima Sakti) sebenarnya tidak bermain buruk. Hanya saja mungkin bedanya dari skor. Sama seperti kemarin (lawan Pelita Jaya), mereka menang dengan skor. Ini tanggung jawab saya sebagai pelatih bagaimana caranya meningkatkan permainan. Kita akan lakukan secara bertahap," pungkasnya.