Bimasakti terlihat bermain kurang prima, karena absennya Yanuar Dwi Priasmoro akibat cedera. Kedua tim bermain imbang di game awal. Bimasakti sempat unggul 7-2, namun dapat disusul oleh Garuda Bandung, hingga akhirnya tertinggal 9-10.
Namun, Garuda mampu tampil lebih konsisten untuk menjaga keunggulan. Berbagai upaya tuan rumah mengejar angka, tak berhasil karena Garuda lebih unggul dalam positioning sepanjang game.
Diftha Pratama berusaha mencetak angka.
Diftha Pratama menjadi pencetak angka terbanyak Garuda Bandung lewat torehan 13 poin. Sementara, Barra Sugianto memimpin perolehan poin tertinggi Bimasakti dengan 14 poin.
“Saya bangga karena tim bisa bermain konsisten selama 40 menit. Game ketat seperti tadi bagus sebagai pembelajaran bagi para pemain,” kata Head Coach Garuda Bandung, Fictor Gideon Roring.
Kemenangan ini pun membuat Garuda melejit di puncak klasemen IBL dengan 16 poin. "Kami harus lebih mengontrol game dengan cara bermain sendiri. Lawan selanjutnya (Aspac) juga tak mudah," imbuhnya.
Kekalahan ini membuat Bimasakti gagal melanjutkan tren kemenangan dalam dua laga terakhir. Sebelumnya di seri Malang, Yanuar Dwi Priasmoro dkk mampu menyapu bersih kemenangan atas Satya Wacana Salatiga dan NSH Jakarta.
Wendha Wijaya PG Garuda Bandung mencetak 12 poin
Pelatih Bimasakti, Oei A Kiat pun mengakui timnya memang layak kalah. Kehilangan Yanuar terlihat berpengaruh terhadap keseimbangan tim.
"Semua strategi berjalan dengan baik. Kita agak kendor dan banyak membuat kesalahan di akhir quarter. Tidak adanya Yanuar memang berpengaruh," ungkapnya.