Sebuah studi menunjukkan hasil mengejutkan terkait performa pebasket NBA dengan aktivitas media sosialnya, terutama Twitter. Penelitian ini dilakukan oleh Stony Brook University, Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam SLEEP, sebuah jurnal resmi tentang penelitian tidur.
Pebasket profesional yang mengirimkan cuitan antara pukul 23.00 hingga 07.00 di malam sebelumnya, mencetak rata-rata berkurang satu poin dan akurasi tembakannya turun sekitar 1,7 persen, dibandingkan dengan performa mereka yang tak bermain Twitter pada malam sebelumnya.
"Menggunakan aktivitas main Twitter di larut malam sebagai ukuran terlambatnya tidur, kami mengartikan data ini untuk menunjukkan bahwa skill bermain basket terganggu setelah kurangnya waktu tidur," ungkap Jason Jones, Asisten Profesor Sosiologi di Stony Brook University.
Baca Juga |
---|
Just a random thought.... #LockedIn🔐 pic.twitter.com/DyfYwYwPPO
— James Harden (@JHarden13) March 16, 2017
Berdasarkan studi yang dirilis pekan lalu sebelum NBA Final ini juga menyebutkan bahwa pemain yang mengirimkan twit larut malam juga lebih sedikit melepaskan tembakan, mendapat rebounds, melakukan steal dan block.
"Penemuan kami relevan tidak hanya penelitian untuk sport science. Intinya, ada fenomena yang lebih luas: untuk menampilkan performa terbaik, Anda harus mendapatkan tidur yang cukup," tegas Profesor Lauren Hale, dikutip dari Sport Illustrated.
Man I can't watch this anymore man! I would like to see the kids decide who wins the game! I mean Bruh!! Smh
— LeBron James (@KingJames) April 4, 2017