Pemain anyar Stapac Jakarta, Kore Ricardo White menjalani debut dengan gemilang setelah membawa timnya mengalahkan NSH Jakarta, Sabtu (20/01/18) dengan skor 85-62 di di DBL Arena, Surabaya. Pemain bertubuh jangkung itu memberikan kontribusi tinggi bagi Stapac setelah mencetak 18 angka dan 15 rebound, sehingga menuai pujian dari tim pelatih.
"Kore adalah pemimpin defense kami. Dia bermain bagus di penampilan perdana," puji asisten pelatih Stapac, AF Rinaldo.
"Kita bisa unggul cepat, tapi bench player kurang siap sehingga lawan bisa naik. Kemudian kita lakukan zona full press court dan berhasil. Quartet ketiga lawan bisa kejar lagi, anak-anak kesulitan dengan defense 1-2-2 lawan. Kami kemudian melakukan adjustment dengan permainan inside outside," sambungnya mengenai jalannnya laga.
Meski mendapat pujian, Kore Whita mengatakan ia masih butuh harus beradaptasi lebih cepat. Menurutnya, Stapac harus lebih bekerja keras terutama dalam organisasi bertahan. Tak hanya itu, Kore juga berjanji akan kembali memberikan penampilan terbaik pada esok hari saat Stapac dijamu tim tuan rumah, Pacific Caesar Surabaya.
"Ini gim pertama saya bersama Stapac. Masih perlu penyesuaian dengan coaching staff dan pemain lainnya. Hanya perlu waktu," ucap Kore yang musim lalu juara bersama Pelita Jaya. Tim ini memerlukan konsistensi terutama dalam defense," sambungnya.
Di sisi lain, pelatih NSH, Wahyu Widayat Jati mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya meski harus menelan kekalalahan. Baginya, NSH telah menunjukkan kekuatan terbaik meski secara sklill dan materi pemain mereka kalah kelas dibanding tim lawan.
"Teknik dan fisik kami jelas kalah dari Stapac, tetapi semangat tak boleh kalah. Anak-anak sudah menunjukkan semangat," kata Cacing, sapaan Wahyu.
"Jika bermain pada level seperti saat melawan Stapac, kami bisa menang dari tim menengah ke bawah," sambungnya.
Pernyataan coach Cacing juga diamini oleh guard impor NSH,Brachon Griffin yang hari ini sukses mencetak 30 angka. Baginya, saat ini NSH membutuhkan konsistensi dan permainan ngotot layaknya lawan Stapac untuk bisa berbicara banyak di Indonesian Basketball League (IBL) 2018.
"Teman teman menunjukkan energi lebih di tim ini, paling tidak dalam 32 menit pertama. Kami harus terus membangun konsistensi ," tutup Griffin.