Polemik Pemanggilan Timnas Basket Indonesia, Perbasi Angkat Bicara

Minggu, 18 Agustus 2019 19:25 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih angkat bicara mengenai polemik pemanggilan pemain untuk Timnas Basket Indonesia. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih angkat bicara mengenai polemik pemanggilan pemain untuk Timnas Basket Indonesia.

FOOTBALL265.COM - Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih angkat bicara mengenai polemik pemanggilan pemain untuk Timnas Basket Indonesia. Bagi Danny semua pihak harus bersikap bijaksana.

Pemanggilan pemain untuk Timnas basket Indonesia memang menyisakan sedikit polemik. Bahkan akibat pemanggilan ini membuat tim Stapac untuk mundur dari IBL season 2020.

Terkait hal ini, Danny Kosasih mengharapkan seluruh pihak terkait untuk lebih bijaksana dan berpikir rela berkobran demi kepentingan yang lebih tinggi.

"Saya berharap semua pihak dapat memikirkan kepentingan prestasi basket nasional, mari kita diskusikan dan mencari jalan yang terbaik bagi semua pihak," ucap Danny pada awak media berita sport.

Danny menambahkan, pemanggilan pemain untuk Timnas Indonesia kali ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Terlebih Indonesia kini membidik posisi 10 besar Asia.

"Program Timnas menuju 2023 tidak lepas dari pantauan FIBA yang sangat concern akan kualitas Timnas Indonesia agar layak berkompetisi di kejuaraan dunia 2023 dimana, kita, bangsa Indonesia bersama Filipina dan Jepang akan menjadi tuan rumah."

"Nah, untuk dapat berkompetisi di 2023, FIBA mensyaratkan Timnas Basket Indonesia dapat lolos di FIBA Asia Cup 2021 dan bisa menduduki posisi 10 besar Asia," jelas Danny.

Memang bukan hal yang mudah bagi Indonesia untuk bisa menduduki posisi 10 besar Asia. Untuk bisa mengakselerasi para atlet Indonesia, FIBA juga meminta agar Indonesia menjalankan program latihan yang dipimpin oleh pelatih kaliber dunia.

Tujuannya tentu agar dapat terbentuk tim dari yang benar-benar the best talent termasuk juga memasukkan pemain naturalisasi.

Para pemain terbaik ini diharapkan dapat mengikuti program latihan dan mengikuti kompetisi berstandar tinggi di waktu yang hanya sedikit tersisa karena pertandingan kualifikasi FIBA Asia Cup akan dimulai di Februari 2020.