FOOTBALL265.COM - Jika sepak bola merupakan olahraga popular, basket ternyata juga tak kalah tenar apalagi para pecintanya di Indonesia cukup banyak dan berikut ini beberapa momen penting yang terjadi sepanjang 2019.
Ya, cabang olahraga basket memang cukup popular baik itu kalangan remaja atau juga usia yang beranjak dewasa. Dan tentunya banyak yang terjadi sepanjang tahun 2019, entah itu basket nasional atau internasional.
Untuk basket nasional, bahkan baru saja menyelesaikan kompetisi resmi level tertinggi mereka, yaitu Indonesian Basketball League (IBL) musim 2019 pada tanggal 23 Maret 2019 lalu.
Stapac Jakarta berhasil menjadi juara IBL 2019 usai mengalahkan Satria Muda Pertamnina Jakarta. Musim 2020 baru akan dimulai pada Januari mendatang, agenda pra musim sudah kembali bergulir pada akhir November kemarin.
Yaitu dengan diselenggarakannya Piala Presiden Basket 2019 untuk pertama kalinya dan bakal diterapkan sebagai turnamen pra musim yang rutin digelar setiap tahunnya untuk uji coba klub-klub peserta IBL dimusim berikutnya.
Selain basket nasional, di kancah internasional juga tak kalah mengejutkan di tahun 2019. Dengan keluarnya Toronto Raptors sebagai juara NBA untuk pertama kalinya sepanjang sejarah turnamen paling bergengsi ini digelar.
Untuk lebih lengkapnya, mari simak selengkapnya beberapa momen penting cabang olahraga Basket sepanjang 2019 yang telah dikumpulkan tim redaksi berita olahraga INDOSPORT untuk para pembaca setia.
Stapac Jakarta Juara IBL 2019 dan Mundur dari IBL 2020
Momen penting yang mungkin lebih dulu terjadi di kancah basket nasional, yaitu saat Stapac Jakarta berhasil menjuarai IBL Indonesia 2019 dengan mengalahkan juara bertahan 2018, Satria Muda Pertamina Jakarta.
Tentu ini sangat berarti untuk Stapac Jakarta yang akhirnya kembali merasakan gelar juara IBL 2019 setelah terakhir kalinya memenangkan turnamen bergengsi basket se-Indonesia itu 5 tahun lalu, pada musim 2013-14.
Bahkan lebih spesial lagi, lawan yang mereka kalahkan adalah Satria Muda Pertamina Jakarta yang merupakan juara bertahan musim 2018 sekaligus klub pemegang rekor gelar juara terbanyak di kompetisi basket tertinggi Indonesia, yaitu sebanyak 9 kali.
Pada pertandingan final IBL 2019 yang dihelat dua game, pada tanggal 21 Maret dan 23 Maret 2019, Stapac Jakarta berhasil menjadi pemenang di kedua laga tersebut.
Ya, pada game pertama Stapac berhasil unggul telak atas Satria Muda dengan skor 79-68 atau memiliki selisih 11 angka.
Di game kedua, Stapac Jakarta juga berhasil tampil dominan dengan menguasai jalannya pertandingan final sejak kuarter pertama. Kuarter pertama, berhasil dimenangkan oleh Stapac Jakarta dengan skor tipis 17-14. Memasuki pertengahan kuarter kedua, barulah permainan sengit dimulai, di mana Satria Muda (SM) sempat memimpin jalannya pertandingan.
Namun saat jelang turun minum, Stapac tak mau kalah dengan menyuguhkan permainan cepat dan mampu menutup kuarter kedua dengan skor imbang 28-28.
Usai turun minum, pertandingan yang menarik pun tersaji. Adu fisik kejar mengejar angka tak terelakkan. Stapac yang sempat tertinggal pada awal-awal laga mampu membalikkan kedudukan pada pertengahan kuarter ketiga. Bahkan, mereka pun berhasil menutup kemenangan di kuarter ketiga dengan skor 56-50.
Memasuki kuarter keempat, Stapac Jakarta semakin tak terbendung. Mereka benar-benar mampu menguasai jalannya pertandingan dengan baik, bahkan mampu menjauhi Satria Muda Pertamina Jakarta.
Hal ini terjadi karena Satria Muda dibuat bermain penuh tekanan oleh Stapac, sehingga melakukan sejumlah kesalahan. Alhasil, Stapac Jakarta berhasil menjadi juara IBL 2018/19 dengan skor 74-56.
Tapi tak lama setelah memastikan gelar juara IBL 2019, kabar mengejutkan datang dari Stapac Jakarta yang memutuskan mundur di kompetisi musim 2020 mendatang. Tentu kabar ini bukan kabar baik bagi para pecinta bola basket Tanah Air.
Menurut kabar dari portal berita olahraga INDOSPORT tanggal 27 Agustus 2019 kemarin, surat pengunduran Stapac dari IBL 2020 resmi dilayangkan.
Sebelumnya perundingan dan sinkronisasi perhelatan Ibl dan jadwal pelatihan tim nasional masih dibicarakan, tetapi diduga tak ada konklusi dari apa yang sudah dilakukan kedua pihak yaitu pihak Stapac dan juga Timnas Basket Indonesia.
Menurut penuturan dari Irawan Haryono, selaku pemilik dari Stapac mundurnya Stapac Jakarta dari kompetisi IBL sendiri berdasarkan kepentingan untuk persiapan Timnas Basket Indonesia di FIBA World Cup 2023 mendatang.
"Kami sih (mundur) demi kepentingan yg lebih besar, apalagi Indonesia mau jadi tuan rumah FIBA World Cup 2023. Kami enggak masalah kok kalau memang harus mundur, toh kami bangga kalau pemain kita dipanggil timnas," ujarnya.
Tak lama setelah keputusan Stapac mundur, Timnas Indonesia Putra Basket mengumumkan mereka resmi mengisi kekosongan itu dan akan ikut serta IBL 2020 menurut kabar pada tanggal 28 Agustus 2019.
Kepastian ini diutarakan oleh pelatih kepala Timnas Indonesia Basket Putra, Rajko Toroman. Pelatih yang akrab disapa Coach Toro menyebut bahwa keikutsertaan Timnas Putra Indonesia bertujuan untuk meningkatkan level permainan jelang babak Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 dan persiapan menuju final Piala Dunia 2023.
“Selain akan menjadi ajang persiapan jelang kualifikasi di bulan Februari mendatang, tentunya keikutsertaan ini akan membantu peningkatan level kompetisi liga nasional bagi seluruh klub peserta IBL dan para pemainnya,” ungkap Rajko Toroman, dikutip dari laman resmi IBL.
Dari gelar juara usai puasa 5 tahun lamanya di IBL 2019 dan secara mengejutkan undur diri untuk kompetisi IB 2020, nama Stapac Jakarta yang memang sering melahirkan bakat-bakat muda atlet basket Indonesia tidak akan kita lihat penampilannya di musim depan.
Toronto Raptors Juara NBA 2019
Seperti yang sudah kami sebutkan, bahwa Toronto Raptors berhasil mengakhiri musim NBA 2018/19 sebagai juara dan ini merupakan kali pertama mereka sepanjang sejarah kompetisi NBA digelar.
Toronto Raptors memastikan gelar juara NBA 2019 setelah mengalahkan Golden State Warriors 114-110 pada game keenam NBA Finals 2019, tepat di tanggal 14 Juni 2019 kemarin.
Pada laga yang digelar di Oracle Arena, Warriors dan Raptors sama-sama tampil ngotot. Raptors, yang harus mengakui keunggulan Warriors di game kelima, tampil menggebrak di awal kuarter. Anak asuh Nick Nurse itu bahkan unggul 33-32 atas Warriors di kuarter pertama.
Keganasan Raptors di markas Warriors semakin menjadi-jadi dikuarter kedua. Raptors yang dimotori Kawhi Leonard dan Kyle Lowry kembali unggul 60-57 atas Warriors di akhir kuarter dua.
Hingga detik-detik akhir, Warriors terus menempel perolehan poin Raptors. Kegagalan Curry mengeksekusi tembakan tiga angka ketika laga tersisa 0,9 detik membuat Raptors tetap unggul 111-110 atas Warriors.
Kawhi Leonard akhirnya menjadi pahlawan Raptors melalui lemparan bebasnya tepat di detik akhir laga. Tambahan poin dari Leonard membuat Raptors memastikan keunggulan 114-110 atas Warriors.
Toronto Raptors pun memastikan diri menjadi juara NBA 2019 setelah mengalahkan Golden State Warriors dengan kedudukan 4-2. Membawa timnya juara, Kawhi Leonard juga didapuk sebagai Most Valuable Player (MVP) final NBA 2019.
Selain gelar juara NBA pertama mereka sepanjang sejarah, Toronto Raptors menjadi tim non Amerika Serikat pertama yang menjuarai turnamen paling bergengsi basket ini. Raptors merupakan klub yang berasal di Toronto, Kanada.
Satria Muda Juara Piala Presiden Basket 2019 Edisi Pertama
Sebelum tahun ini berakhir, momen penting kembali terjadi di belantika basket nasional yaitu Satria Muda Pertamina Jakarta berhasil juara Piala Presiden Bola Basket 2019 yang merupakan edisi pertama untuk kompetisi pra musim tersebut.
Satria Muda Pertamina keluar sebagai juara Piala Presiden Basket 2019 usai menumbangkan Amartha Hangtuah di final yang berlangsung di Solo pada tanggal 24 November 2019 kemarin.
Sejak menit awal, Satria Muda sudah mendominasi jalannya pertandingan, dan menyudahi babak pertama dengan keunggulan 22-11.
Permainan ciamik Christian Gunawan dan kapten Arki Wisnu gagal dibendung Amartha Hangtuah, hingga harus menutup pertandingan dengan kekalahan. Skor akhir 51-43 memastikan Satria Muda juara Piala Presiden Bola Basket perdana di Indonesia.
Gelar juara itu jadi modal penting SM Pertamina untuk menghadapi kompetisi basket IBL 2020. Apalagi mereka masih punya banyak waktu untuk semakin mematangkan performa.
"Tentu bersyukur bisa jadi juara di Piala Presiden pertama. Saya pribadi senang dengan turnamen ini karena membuat basket semakin berkembang," kata Kevin kepada INDOSPORT usai pertandingan.
Selain itu, gelar ini terasa penting karena Satria Muda Pertamina Jakarta baru saja gagal mempertahankan gelar juara IBL mereka di musim 2019. Di mana mereka menjadi juara pada IBL 2018, dan tentunya di musim mendatang, mereka punya target untuk kembali juara.
Satria Muda Pertamina Jakarta sendiri memang merupakan klub basket Indonesia yang memegang rekor juara terbanyak sebanyak 9 gelar sepanjang turnamen IBL dihelat. Yaitu pada tahun 2004, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010-11, 2011-12, 2014-15 dan 2018.
Apalagi Satria Muda kini baru saja kedatangan pemain asing teranyar mereka, yaitu Gary Jacobs Jr, nama yang tentunya tak asing lagi di telinga para pecinta basket nasional. Pemain asal Amerika Serikat itu sudah bermain selama 3 musim terakhir di Indonesia, dan 2020 akan menjadi tahun keempatnya.
Gary Jacobs Jr pun tak sabar memulai kompetisi bersama klub barunya, Satria Muda Pertamina Jakarta dan dia berharap bisa menyabet gelar juara IBL pertama dalam kariernya di musim 2020 mendatang.
"Ini musim keempat saya bermain di IBL. Liga Basket Indonesia ini selalu mampu mengejutkan di setiap musim. Lihat saja, tahun ini mereka menyertakan tim nasional dan tentu, persaingan akan semakin ketat. Oleh karena itu saya sangat tertantang untuk juara bersama Satria Muda Pertamina Jakarta," ucap Gary dilansir dari laman resmi IBL.
Perlu diketahui, Gary Jacobs Jr merupakan pemain asing yang cukup berpengalaman di IBL. Bahkan dia pernah meraih penghargaan Pemain Asing Terbaik di IBL 2017 lalu saat masih berseragam NSH Jakarta.
Bahkan pada musim lalu saat membela Hangtuah, Gary Jacobs mencatatkan sejumlah statistik yang mentereng. Seperti menjadi salah satu penyumbang assist per laga terbanyak, dengan catatan 5,38 assist per laga dari 13 penampilannya musim lalu.
Secara total, Gary Jacobs mampu mencatat sebanyak 299 poin, 70 assist dan 107 rebounds selama membela Hangtuah di IBL 2019 kemarin. Tentu statistik ini akan menjadi modal besar untuk Gary dengan target tingginya bersama Satria Muda di IBL 2020 mendatang.