Transisi Kehidupan Kobe Bryant Usai Pensiun dari NBA

Jumat, 24 Januari 2020 15:07 WIB
Penulis: Arif Budi Setyanto | Editor: Nugrahenny Putri Untari
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Nama Kobe Bryant pasti sangat melekat dengan bola basket. Ia menghabiskan 20 tahun berkarier di NBA dan dinilai sebagai salah satu pemain tersukses.

Kobe Bryant telah berseragam LA Lakers selama sekitar 20 tahun. Bersama Lakers, Bryant meraih kesuksesan dalam karier bola basketnya.

Buktinya pria yang saat ini sudah berusia 41 tahun ini sukses memenangi lima gelar juara NBA bersama Lakers. Selain itu, ia juga menjadi dua kali MVP Finals dan satu kali MVP NBA.

Kobe Bryant sendiri akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2016 lalu. Nah, menjelang pensiunnya, Bryant mendapatkan pujian tak henti-hentinya karena sudah menjalani karier gemilang di NBA bersama LA Lakers.

Nah selain pujian yang datang, tak sedikit pula orang yang khawatir dengan kehidupan Bryant setelah ia memutuskan pensiun dari NBA. Sebab, Bryant disebut bisa depresi karena namanya memang sudah melekat dengan basket.

"Saya tidak tahu apa yang ingin Anda lakukan ketika pensiun. Anda akan mengalami depresi, Anda akan mengalami krisis identitias. Itu adalah semua hal yang dikatakan pada saya karena orang-orang prihatin," ucap Kobe Bryant, dikutip dari USA Today.

Akan tetapi, Kobe Bryant pun akhirnya bisa memecahkan kekhawatiran orang-orang kepadanya. Buktinya setelah pensiun, Bryant telah membuat banyak hal.

Pemain yang identik dengan nomor 24 ini membuat sebuah film animasi pendek berjudul Dear Basketball. Siapa sangka, film tersebut berhasil memenangi Oscar 2018.

Bryant juga mendirikan Granity Studios, sebuah perusahaan multimedia yang telah menghasilkan seri ESPN+ yang menganalisis kinerja atlet profesional.

Tak hanya itu, Bryant mengerjakan banyak hal seperti membuat podcast, mengawasi penerbitan buku dan ia juga membuka fasilitas pelatihan yang dijuluki Mamba Sports Academy.

Saat ini, Bryant pun melatih tim basket Amateur Athletic Union (AAU) di mana putrinya bermain di sana dan tim itu mendapatkan julukan The Mambas.