FOOTBALL265.COM – Rasa kesal dan kecewa menyelimuti power forward, Orlando Magic, Aaron Gordon yang menganggap dirinya dicurangi di NBA All Star Slam Dunk Contest 2020.
NBA All Star Slam Dunk Contest 2020 digelar beberapa jam yang lalu atau Sabtu (15/02/20) malam waktu setempat di United Center, Chicago.
Dalam perlombaan tersebut, ada dua pemain yang sama-sama mendapatkan nilai tertinggi dengan torehan 50 poin, yaitu Aaron Gordon dan pemain dari Miami Heat, Derrick Jones jr.
Torehan poin yang sama ini membuat keduanya harus kembali bertanding untuk mendapatkan nilai tertinggi lagi. Saat Gordon dan Jones jr mengadu bakat lagi dalam slam dunk contest, Gordon mendapatkan 47 poin Jones Jr keluar sebagai pemenangnya dengan torehan 48 poin.
Padahal, bisa dikatakan Gordon melakukan slam dunk contest ini sedikit lebih baik dibandingkan Jones Jr. Pasalnya, Gordon mampu melewati penggawa muda Boston Celtic, Tacko Fall yang tingginya mencapai 226cm, sedangkan tinggi Gordon 206cm atau selisih 20cm.
Dilansir dari CBS Sports, usai pertandingan, Aaron Gordon berbicara kepada seluruh awak media jika dirinya merasa dicurangi dalam slam dunk contest 2020.
Penyebabnya adalah dari penilaian salah satu juri yang diberikan, yaitu mantan bintang basket NBA, Dwyane Wade, rapper ternama Amerika, Common, mantan bintang basket wanita NBA, Candace Parker, pemeran film Black Panther, Chadwick Boseman, dan legenda basket NBA lainnya, Scottie Pippen.
Seluruh mata dan penggemar basket NBA tidak sedikit yang melayangkan kritikan kepada Wade karena dianggap tidak adil dalam memberikan penilaian.
Here's every dunk in the epic final round between Derrick Jones Jr and Aaron Gordon #nbadunkcontest pic.twitter.com/vCrphbnc39
— gifdsports (@gifdsports) February 16, 2020
Ya, Dwyane Wade dan Derrick Jones jr pernah bermain bersama di Miami Heat. Menariknya, usai memberikan penilaian yang kurang kepada Gordon dalam perlombaan terakhir, ia langsung meninggalkan lapangan.
Wajar jika Wade pasti mendukung mantan rekannya untuk keluar sebagai pemenang. Namun sebagai seorang legenda, pastinya ia harus bisa profesional, bijak dan adil dalam menentukan pilihan.
Situasi inilah yang membuat Aaron Gordon merasa geram. Pasalnya, pada situasi yang sama pernah ia rasakan di tahun 2016, saat dalam Slam Dunk Contest ia harus mengaku kalah dari Zach Lavine yang kala itu masih memperkuat Minnesota Timberwolves.