FOOTBALL265.COM – Tim basket Louvre Surabaya mengambil keputusan untuk memulangkan seluruh pemainnya. Keputusan tersebut diambil untuk merespons penghentian sementara IBL Pertamax 2020.
Seperti diketahui, manajemen IBL Indonesia resmi memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi basket tertinggi tanah air tersebut akibat merebaknya virus corona di Indonesia. Penghentian tersebut dimulai dari seri VII di GOR Bima Sakti Malang yang seharusnya digelar akhir pekan ini.
Dalam keterangan resminya, IBL menyebut menghentikan kompetisi dilakukan untuk melindungi para pemain, ofisial tim, serta atas dasar kepedulian dengan keselamatan serta kesehatan para fans. IBL akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk pakar kesehatan dan pemerintah untuk bisa melanjutkan kompetisi seperti semula.
Setelah keputusan penundaan itu muncul, tim Louvre yang sebetulnya sudah berada di Malang untuk mengikuti Seri VII memutuskan untuk kembali ke Surabaya. Sang pelatih, Andika Supriadi Saputra, mendukung sepenuhnya keputusan tersebut.
“Pada dasarnya itu keputusan yang baik. Melihat perkembangan dewasa ini. Saya rasa IBL juga sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan semua pemain, dan orang-orang yang terlibat di liga basket ini,” ungkapnya.
Untuk rencana ke depan, manajemen Louvre memutuskan akan meliburkan dulu Daniel Wenas dkk sampai ada keputusan lanjutan dari liga.
"Mungkin akan libur dulu. Setelah kembali ke Surabaya, para pemain akan dipulangkan ke rumah masing-masing. Mereka tetap bisa berlatih di rumah masing-masing. Kami akan keep-contact sampai IBL mengeluarkan keputusan lanjutan," pungkas Andika.
Keputusan IBL menghentikan kompetisi pun mendapat pujian dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Kami mengapresasi langkah yang diambil IBL. Menurut kami, itu keputusan yang bijak untuk menunda pertandingan di Malang,” ujar Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kemenkes, Pattiselanno Roberth Johan.
Menurut Johan, penundaan merupakan cara terbaik mengantisipasi penularan virus corona. “Di situasi pandemik ini, risiko penularan bisa terjadi di mana saja. Sebab, virus Covid 19 ini ada juga yang tanpa gejala,” ujar Johan.
Ke depan, Kemenkes dan pihak liga akan duduk bersama, membahas standar operasional yang dipakai dalam situasi pandemik virus corona seperti ini.