FOOTBALL265.COM - Perjalanan liga basket di Indonesia diwarnai beberapa kali perubahan. Akan tetapi pada era 2012-2013, para penggemar basket dimanjakan dengan penampilan gemilang Aspac Jakarta.
Aspac, yang kala itu bernama lengkap Dell Aspac Jakarta, berhasil menjadi juara NBL Indonesia musim 2012-2013. Kesuksesan ini tak lepas dari adanya orang berkualitas, termasuk Rastafari Horongbala.
Sementara itu, dari hasil statistik dan polling pelatih yang digelar pengelola liga, gelar MVP pun jatuh ke Pringgo Regowo. Sepanjang regular season, Pringgo menciptakan 397 points (12,0 PPG), 303 rebound (9.1 RPG), dan 70 assist (2,1 APG) dalam 33 laga.
Catatan penting lainnya untuk menggambarkan efektivitas performa Pringgo sepanjang musim tersebut adalah rendahnya turnover. Dilansir dari laman resmi IBL, dari 33 game, dia hanya melakukan 31 turnover atau tak sampai satu turnover per pertandingan.
Pringgo Regowo menjadi faktor penting bagi tim Aspac yang menyapu bersih lima seri beruntun. Meski bukan pencetak poin utama, ia berperan penting bagi timnya. Itulah bukti efisiensi dan efektivitas di lapangan.
Pada masa IBL Reborn, Pringgo sempat bermain untuk tim Stadium Jakarta lalu kembali ke Aspac saat dua tim tersebut bergabung menjadi Stapac.
Ia pun kemudiam pamit dari Stapac Jakarta lewat akun instagram pribadi miliknya, pada akhir Desember 2017 silam. Pringgo menulis bahwa dia sudah memikirkan keputusan ini dengan alasan keluarga.
Kini Pringgo Regowo mengabdikan diri di basket dengan fokus pengembangan bakat usia dini. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengabdian terhadap olahraga yang sudah membesarkan namanya.
Penulis: Hafiz Rizky Pratama