Widyanta Putra Teja, Bukti Kehebatan Rastafari Horongbala

Selasa, 9 Juni 2020 21:53 WIB
Penulis: Farhan Naufal Iskandar | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Shintya Anya Maharani
Widyanta Putra Teja kini berada di tren performa terbaiknya. Setelah musim lalu juara bersama Stapac, kini Widy berusaha memberikan yang terbaik untuk NSH. Copyright: © Shintya Anya Maharani
Widyanta Putra Teja kini berada di tren performa terbaiknya. Setelah musim lalu juara bersama Stapac, kini Widy berusaha memberikan yang terbaik untuk NSH.

FOOTBALL265.COM - Widyanta Putra Teja kini berada di tren performa terbaiknya. Setelah musim lalu juara bersama Stapac, kini Widy berusaha memberikan yang terbaik untuk NSH Jakarta. Tak banyak yang tahu, Rastafari Horongbala adalah figur pertama yang menawarkan karier profesional kepada dirinya.

Widyanta Putra Teja mengawali karier profesionalnya bersama Aspac Jakarta tahun 2016 sekaligus menjadi pemain termuda di skuat Aspac saat itu.

Dengan pengalaman yang minim serta minute play yang sedikit, nama Widy tidak terlalu terdengar. Dia harus bersaing bersama pemain sekelas Mario Gerungan dan Andakara Prastawa untuk mendapatkan posisi point guard utama.

Namun, siapa sangka potensi kemampuan Widy ternyata sudah dibaca oleh Rastafari Horongbala sejak dirinya bermain di Kejurnas. Berlatih di lapangan yang sama dengan Aspac kala itu, Rastafari Horongbala langsung menawarkan Widy untuk bergabung bersamanya.

“Saya latihan di lapangan Asaba saat itu. Satu lapangan dengan tempat latihan Aspac. Kemudian, saya dipanggil dan langsung ditawari untuk bergabung bersama Aspac. Ternyata Kak Fari (sapaan Rastafari) sudah memantau saya sejak Kejurnas.”

“Tapi saya belum terpikirkan (untuk main profesional). Karena masih SMA. Mungkin tanya orang tua saya,” jawab Widy polos ketika ditanya kesiapannya untuk bergabung bersama Aspac.

Mengetahui hal tersebut, Irawan Haryono selaku pemilik Stapac Jakarta langsung berdiskusi dengan orang tua Widy.

“Iya, pemilik Aspac, Pak Irawan Haryono langsung datang dan diskusi dengan ayah saya. Ya dengan berbagai pertimbangan, akhirnya saya memilih bergabung bersama Aspac.”

Sejak itu, karier Widy perlahan berkembang dan terus menaik. Pada IBL musim 2018 lalu, di bawah asuhan Giedrus Zibenass, ia mampu membawa Stapac Jakarta sebagai juara dan menyabet gelar Most Improved Player.