FOOTBALL265.COM - Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama, ternyata menasihati superstar LA Lakers, LeBron James, yang akhirnya mau melanjutkan sisa musim NBA.
Play-off NBA sebelumnya terancam tak dilanjutkan. Hal ini bermula dari aksi boikot para pemain Milwaukee Bucks pada game 5 Play-off NBA yang merupakan buntut kasus penembakan Jacob Blake oleh pihak kepolisian di Wisconsin, Amerika Serikat.
Atas aksi tersebut, pertandingan play-off NBA ditunda. Selain itu, muncul kabar bahwa LA Lakers dan LA Clippers yang dipimpin LeBron James tak mau melanjutkan sisa kompetisi.
Namun, LeBron akhirnya berubah sikap. Melalui pertemuan di kalangan pemain, LeBron memutuskan untuk melanjutkan kompetisi dan babak play-off NBA kembali digelar pada Minggu (30/8/20) WIB.
Dilansir Foxnews, ternyata ada peran Barrack Obama di balik perubahan sikap LeBron. Dalam laporan tersebut, dia memberikan saran kepada King James untuk melanjutkan kompetisi.
LeBron James dikabarkan menghubungi Obama setelah pertemuan yang menangkan oleh pemain NBA, Rabu (26/8/20) malam waktu setempat. Melalui telepon ini Obama kemudian menasihati LeBron untuk membuat daftar tuntutan dan kembali melanjutkan kompetisi NBA.
Selain LeBron James, Chris Paul selaku Presiden Asosiasi Pemain juga terlibat dalam obrolan ini. Para pemain juga membaahas pembentukan komite aksi yang akan melibatkan Obama.
Lewat media sosial Twitter resminya, Barack Obama melontarkan apresiasi kepada Milwaukee Bucks yang nekat melakukan aksi boikot di play-off NBA yang kemudian diikuti berbagai pihak.
I commend the players on the @Bucks for standing up for what they believe in, coaches like @DocRivers, and the @NBA and @WNBA for setting an example. It’s going to take all our institutions to stand up for our values. pic.twitter.com/rUGETgAt7P
— Barack Obama (@BarackObama) August 27, 2020
Sementara itu, berkat saran Obama kepada LeBron dan setelah pembicaraan panjang, para pemain NBA akhirnya memutuskan untuk melanjutkan musim dengan sejumlah persyaratan. NBA dan para pemain sepakat untuk segera membentuk komite aksi sosial.