Perbasi menyadari untuk mendapatkan tiket kompetisi elite bola basket tersebut tak mudah sehingga bidikan beralih ke FIBA Asia Cup.

“Walau demikian, kami tak berani bidik emas (FIBA Asia Cup) karena di sana ada China dan negara-negara kuat lain di basket. Tapi untuk delapan besar, bisa dikatakan cukup realistis,” kata dia.

Setelah memasang target tersebut, PP Perbasi juga akan mulai merekrut sejumlah pemain naturalisasi dan mengoptimalkan potensi pebasket Indonesia yang berkiprah di luar negeri, seperti Derrick dan Jawato

“Bukan hanya di tim putra, di tim putri juga. Mereka yang sekolah di luar negeri, untuk SEA Games dipanggil semua,” lanjut Nirmala.

Sementara itu, Nirmala Dewi tetap mengapresiasi perjuangan pada pemain dan ofisial tim yang berhasil merebut medali emas di SEA Games.

Mereka mampu menjawab ekspektasi publik. Bahwa bola basket memang sudah saatnya untuk mendapatkan emas di SEA Games.

"Kami yakin ini akan menjadi awal dari kejutan-kejutan selanjutnya. Kesuksesan ini adalah modal penting hadapi FIBA Asia dan FIBA World Cup 2023." 

"Kami bangga bahwa pemain berjuang tanpa lelah demi cetak sejarah dan kibarkan Merah Putih di Vietnam," jelas Nirmala.

Erick Thohir selaku Board Member FIBA mengapresiasi keberhasilan timnas mencetak sejarah di SEA Games.

"Ini pertama kalinya Indonesia meraih medali emas dari cabor basket sejak keikutsertaan pada 1977 sekaligus memutus dominasi Filipina yang meraih medali emas SEA Games 13 kali beruntun."

"Kepada Seluruh Individu dan institusi, terima kasih untuk percaya dan dorong prestasi Bola Basket Indonesia," jelas Erick.