Langkah Milwaukee Bucks untuk memberikan kesempatan bagi Marques Bolden dengan Exhibit 10 sebenarnya cukup wajar karena kualitasnya memang lumayan.

Ia punya pengalaman di NBA bersama Cleveland Cavaliers pada musim 2019/2020 dan 2020/2021, meski dengan menit bermain yang terbatas namun lebih menggigit saat dipindahkan ke Saltk Lake City Stars di G-League.

Bolden mengemas rata-rata 12,3 poin, 9,2 rebound, 1,2 asis per laga. Dalam 20 pertandingan, dia 20 kali tampil sebagai starter dengan durasi penampilan 31,7 menit.

Bersama timnas Indonesia, mental pemenang Bolden juga sudah teruji. Jebolan kampus Duke tersebut mampu membawa Merah-Putih meraih medali emas SEA Games untuk kali pertama di 2022.

Itu adalah prestasi tertinggi basket tanah air yang akhirnya juga bisa memutus dominasi raja Asia Tenggara, Filipina. Bolden tampil layaknya seorang MVP usai dalam empa pertandingan ia mencetak rata-rata 21,8 poin dan 11,3 rebound.

Kendati demikian, saat ini harapan bagi Bolden dari penggema basket Indonesia sebaiknya tidak usah terlalu muluk karena bisa menjadi beban saja baginya.

Masih ada proses panjang sebelum atlet setinggi 2,08 cm itu untuk menjadi awak Bucsk yang musim depan masih akan jadi salah satu favorit juara NBA dari wilayah timur.

Marqus Bolden harus mampu untuk melewati ujian fisik yang pastinya tidak mudah dari tim kepelatihan Milwaukee Bucks yang musim lalu harus kalah di smeifinal Eastern Conference dari Boston Celtics.