FOOTBALL265.COM - SMA Olifant melaju mulus menuju partai final kejuaraan bola basket antarSMA/Sederajat bertajuk Red Bull Basketball Championship 2023 seri Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Keberadaan Arthur Vadel Krisma Putra membuat mereka terlalu tangguh di bawah ring.
Tanpa mengecilkan peran pemain lain, nama Arthur Vadel sangat ditunggu pada ajang tahun ini. Pria kelahiran 16 Oktober 2005 ini merupakan andalan tim basket Indonesia pada ajang FIBA U-16 Asian Championship 2022.
Arthur sangat mudah dikenali di antara pemain-pemain SMA Olifant karena tinggi badannya yang mencapai 198 sentimeter. Dengan postur yang bahkan lebih tinggi dari pemain lokal di Indonesia Basketball League (IBL) membuat sektor bawah ring sangat dikuasai Arthur.
Arthur tak sekadar jago saat offense. Dia pun rajin membantu timnya saat defense. Makanya, tim-tim yang menjadi lawan SMA Olifant sangat kesulitan mencetak poin karena kalah telak di bawah ring.
Kemenangan 105-4 atas SMAN 10 Yogyakarta sudah menggambarkan betapa ngerinya kekuatan SMA Olifant. Arthur pun sempat menunjukkan kebolehannya saat nge-dunk di GOR AAU, Sabtu (20/5/23).
Pada babak 8 besar, Minggu (21/5/23), Olifant rutin melakukan rotasi karena babak semifinal digelar hanya selisih tiga jam. Kemenangan dengan skor 45-18 sudah cukup untuk mengantarkan SMA Olifant ke babak semifinal.
Meski tak menurunkan Arthur, SMA Olifant masih menang mudah pada fase terakhir menuju final. Jonathan dkk. unggul telak dengan skor 79-21 atas SMA Al-Azhar 9 Yogyakarta.
Pelatih SMA Olifant, Risdianto, mengatakan persiapan menuju Red Bull Basketball Championship 2023 seri DIY sejatinya tak begitu maksimal. Adanya perubahan jadwal menuju bulan Mei membuat konsentrasi terpecah dengan ujian akhir dan fase mencari kuliah bagi siswa kelas XII.
"Kebetulan materi kami banyak yang dari kelas XII, tentu mereka persiapan buat kelulusan dan mencari kampus, tapi ya kami akan semaksimal mungkin," kata pelatih SMA Olifant, Risdianto, saat berbincang dengan INDOSPORT, Minggu (21/5/23).
Risdianto tak memungkiri bahwa keberadaan Arthur membuat SMA Olifant lebih percaya diri menatap Red Bull Basketball Championship 2023. Arthur memudahkan pemain lain untuk berkreasi.
"(Pengaruh) sangat besar karena dia punya postur dan skill, otomatis (pengaruh) dia sangat besar. Kalau ada Arthur, sederhananya small player kita jadi dapat ruang lebih karena lawan fokus jagain Arthur," ungkapnya.
Menariknya, pada final tahun 2023 ini, SMA Olifant kembali bertemu SMAN 4 Yogyakarta. Pertemuan ini menjadi de javu alias ulangan final Red Bull Basketball Championship 2022.
SMAN 4 mengunci tiket final berkat kemenangan atas SMAN 2 Yogyakarta 45-24. Pada fase sebelumnya, SMAN 4 menang telak atas SMAN 9 Yogyakarta 52-17.
"Persiapan kami seharusnya lebih baik dari tahun lalu. Ini tim baru karena tidak ada anak-anak kelas XII dan kita sudah cukup latihan. Partai final nanti tinggal adjudgement dari anak-anak di lapangan yang menentukan hasil akhir," jelas pelatih SMAN 4, Aryo Rumbono.
Aryo sudah melihat bagaimana SMA Olifant beraksi. Mayoritas kekuatan lawan tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Yang membedakan adalah sosok Arthur yang musim lalu tak ada di tim basket.
Aryo menilai Arthur merupakan ancaman besar dari SMA Olifant. Pada dua laga awal turnamen ini, Arthur menunjukkan kelasnya dengan akurasi finishing maupun rebound yang sama baiknya
"Olifant masih sama dengan tambahan Arthur. Ini tambahan yang cukup kuat. Itu jadi pekerjaan rumah saya agar bagaimana Arthur tidak dapat offensive rebound, agar kita bisa bertahan menghadapi Arthur," ungkapnya.
Ia percaya bahwa segala hal masih bisa terjadi meski SMA Olifant jauh lebih diunggulkan. Ada hal berbeda yang pasti akan terjadi pada partai final.
"Kalau sudah pertandingan final ya tinggal mental dan adjudgement. Kita sudah mempersiapkan, bagaimana menghadapi situasi A, bagaimana situasi B, jadi ya tinggal mental dan adjudgement yang menentukan di lapangan," paparnya.
Partai final akan berlangsung di GOR AAU, Sleman, pada Senin (22/5/23) malam. Sebelum laga ini tersaji, ada perebutan juara ketiga yang mempertemukan SMAN 2 Yogyakarta melawan SMA Islam Al-Azhar 9 Yogyakarta.