Netizen juga mempertanyakan regulasi boleh tidaknya pemain basket keturunan dinaturalisasi agar bisa membela timnas basket negara di mana pemain itu punya darah keturunan.

“Positive thinking aja, mungkin dia setelah pindah kewarganegaraan kamboja gak betah abis itu dia pindah kewarganegaraan lagi ke syria Nggak sih. Yang penting cuannn...” tulis akun Andromedrexx.

“SEA Games bukan kalender FIBA sepertinya, jadi ya gitu deh haha... Liat aja kalo Kamboja maen di turnamen FIBA, gak bakal ada tuh model2 naturalisasi kaya gitu wkwk” tulis akun @juandairawan.

“Basket longgar ya aturan naturalisasinya ga harus tinggal dulu sekian tahun di negara barunya. Kalau pindah2 begini jadi aneh,” akun @winahyuwibisono menambahkan.

Sementara itu, salah satu jurnalis ternama di Indonesia Ainur Rohman mengingatkan kembali kecurangan Kamboja saat menggunakan pemain cabutan, Chourn Meng.

Chourn Meng sendiri merupakan pemain tunggal putri yang berasal dari China dengan nama asli Zhou Meng.  Namun Zhou Meng sudah lama hiatus sejak 2019.

Dia membantu Kamboja memenangkan medali emas beregu campuran bulutangkis di SEA Games 2023 namun menghilang saat prosesi penyerahan medali di podium.

Belakangan diketahui, Kamboja memang sudah lama menjalin kerja sama dengan China di bidang bulutangkis termasuk memfasilitasi persiapan pebulutangkis Kamboja jelang SEA Games tersebut.

Kembali pada Brandon Jerome Peterson yang membela Timnas Suriah, data Eurobasket tidak menampilkan fakta bahwa sang pebasket memiliki hak membela negara tersebut.

Saat ini, Brandon Jerome Peterson tercatat sebagai pemain Orthodox Amman, yakni klub basket yang berkompetisi di Liga Primer Jordania pada musim 2022-2023.