Sekretaris Umum (Sekum), Yeyen Rusdiyana mengatakan dugaan yang dilakukan Alex jelas tidak benar bahkan salah kaprah. Sebab venue maupun penyelenggaraan babak kualifikasi (BK) cabang olahraga berkuda pada nomor pacuan yang telah digelar pada 9-10 Januari lalu ini mendapatkan apresiasi dari peserta lain hingga technical delegate.
Namun soal venue, Yeyen tak memungkiri masih banyak kekurangan mengingat masih dalam tahap pembangunan alias belum seratus persen sempurna.
"BK ini kan ditunjukkan untuk menguji lapang. Setelah di uji coba Alhamdulillah tidak ada yang jatuh dan joki juga tidak mengeluh. Artinya pelaksanaan BK bisa dikatakan berjalan lancar," tegas Yeyen saat ditemui di kantor KONI Jabar, Pajajaran Bandung.
Yeyan menegaskan selama pembangunan maupun ketentuan aturan babak kualifikasi pihaknya kerap berkoordinasi dengan wasit tingkat internasional. Sehingga tidak ada permasalahan yang perlu dipersoalkan. Hanya mungkin Pengprov Pordasi DKI kurang setuju lantaran enam kuda yang diboyongnya tidak ada satupun menyabet medali.
"Justru yang dipertanyakan, jumlah kuda yang dibawa. Awalnya DKI akan membawa sebanyak 32 kuda tapi pada kenyataannya hanya 6 kuda. Ini yang perlu ditanyakan," tuturnya.
Untuk itu, Yeyen hanya bisa berharap memasuki PON XIX/2016 yang rencananya akan digulirkan September mendatang ini segala kekurangan yang didapat venue balap kuda nomor pacuan yang berada di Gelanggang Pacuan Kuda Pantai Indah Legok Jawa, Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran bisa diminimalisir. Sehingga pelaksanaan PON XIX khususnya penyelenggaraan balap kuda pada nomor pacuan bisa berjalan dengan lancar.
"Venue pacuan ini selesai paling lambat Mei atau Juni. Termasuk semua kekurangannya dibenahi. Itu janji Bupati Pangandaran yang konsen menyiapkan anggaran di APBD. Dan PB PON juga harus lebih intens melihat kesana (venue nomor pacuan) apa kekurangannya," pungkasnya.