"Masih banyak kekurangan. Saya kira ada yang tidak nyambung antara pemakai sampai pembuat, padahal ada spek yang harus dituruti," kata Ketua Pengprov Pordasi DKI Jakarta, Alex Asmasoebrata seperti dilansir Antara, Senin (18/01/16).
Perlombaan berkuda pada PON Jabar 2016 akan berlangsung di arena Pacuan Kuda Legok Jawa, Pangandaran.
Saat ini, lintasan yang dibangun atas kerja sama dengan pemerintah daerah Pangandaran itu belum sepenuhnya selesai. Masih banyak fasilitas pendukung yang belum terpenuhi.
Bahkan, Alex menilai, lintasan pacuan berikut pendukungnya belum sepenuhnya siap meski dana yang dikeluarkan untuk pembangunannya cukup besar.
Dengan sisa waktu yang ada pihaknya berharap kontraktor maupun PB PON bisa bekerja cepat.
"Kalau gak mau pakai konsultan mending meniru konsep lintasan pacuan di Pulomas. Tinggal dikecilin saja. Kalau gak mau terlalu repot bisa saja gunakan Pulomas," kata ayah dari mantan pebalap nasional, Andra Asmasoebrata itu.
Pria yang juga mantan pebalap nasional itu menambahkan, berdasarkan pendataan yang dilakukan, lintasan pacuan di Pangandaran itu banyak kekurangan mulai panjang lintasan.
Sesuai standart nasional, panjang lintasan minimal 1.200 meter. Namun yang ada saat ini hanya 1.157,5 m.
Berikutnya kandang kuda. Pihaknya menilai kandang yang ada terlalu rendah dan membuat kondisi panas. Bahkan, saat Pra-PON tim tuan rumah tidak mau menggunakannya. Begitu juga dengan kondisi lintasan pacu yang belum rata.
"Jika tidak rata maka akan berpengaruh pada kuda. Rentan cedera. Selain itu bukit yang ada ditengah lintasan juga harus dihilang. Bagaimana bisa melihat jika bukit itu masih ada?. Makanya kami akan mengirimkan surat ke PB PON. Ini dana besar. Jangan main-main," kata Alex dengan tegas.
Jika melihat kondisi di lapangan, Alex menilai jika tuan rumah Jawa Barat paling banyak diuntungkan. Selain persiapan lebih maksimal, tuan rumah juga mendapatkan dua wild card untuk masing-masing kelas. Pada PON Jabar 2016 ada lima kelas dilombakan.