Dewasa ini, semakin jarang kita temui atlet-atlet bridge asal Indonesia yang mampu berprestasi di dalam negeri maupun luar negeri. Rupanya, hal tersebut terjadi lantaran semakin kecilnya angka regenarasi yang berarti semakin jarang ada nama-nama atlet bridge muda Tanah Air.
Kondisi tersebut pun menarik perhatian salah satu atlet senior bridge Indonesia, Hasan Basri. Menurutnya, pandangan yang salah dari masyarakat luas mengenai olahraga bridge menjadi faktor utama mengapa sangat sedikit anak muda yang mau menukuni olahraga kartu tersebut.
"Penyebabnya, sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa permainan kartu itu identik dengan judi, padahal itu tidak benar. Bridge ini olahraga yang menarik dan berpotensi besar menghasilkan prestasi," ungkapnya seperti dikutip dari Antara.
Demi mencegah hal tersebut semakin berlanjut, Hasan bersama rekan-rekannya pun mulai bergerilya ke sekolah-sekolah di kawasan tempat tinggalnya di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Mudah-mudahan banyak pelajar yang tertarik menekuni dan sekaligus menjadi atlet cabang olahraga ini, sehingga pembinaan bisa kita lakukan sejak dini untuk menghasilkan atlet bridge terbaik dan berprestasi," harap Hasan.
Pada dasarnya bridge memiliki kemiripan dengan olahraga catur. Dalam olahraga ini, setiap pemain dituntut berpikir keras untuk merancang strategi demi bisa mengalahkan lawan-lawannya.