eSports

Kerap Dicurangi, Timnas eSports Indonesia Siapkan Strategi Jitu di SEA Games 2019

Selasa, 19 November 2019 18:07 WIB
Penulis: Martini | Editor: Juni Adi
© Martin Gibsian/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berfoto bersama atlet Timnas eSports untuk SEA Games 2019. Copyright: © Martin Gibsian/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berfoto bersama atlet Timnas eSports untuk SEA Games 2019.

FOOTBALL265.COM – Indonesia menurunkan 21 atlet terbaik untuk bermain di enam nomor cabang olahraga eSports pada SEA Games 2019. Namun, meski memiliki deretan pemain berkualitas, nyatanya Indonesia kerap dicurangi oleh tim lainnya di kompetisi internasional.

Umumnya, kecurangan dilakukan dengan memanfaatkan celah seperti kendalan teknis dan regulasi dari pihak penyelenggara. Hal ini bisa saja terjadi di turnamen besar, termasuk SEA Games 2019.

Lantas, bagaimana Timnas eSports Indonesia mengantisipasi berbagai kendala tersebut, agar bisa mencapai target untuk meraih setidaknya dua medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.

Strategi itu diungkapkan oleh manajer Timnas eSports Indonesia di SEA Games 2019, Richard Permana, saat ditemui di Pelatnas eSports Liga Game Arena, Jumat (15/11/19).

“Paling nanti ada kendala kalau di tengah jalan ada patch baru, ada game-game tertentu yang update di tengah jalan. Harus cerdik memanfaatkan waktu yang sesingkat-singkatnya untuk menganalisa meta dan membuat strategi,” jelas Richard kepada awak media INDOSPORT.

“Makanya kita siapkan pelatih dan manajer, ada pelatih fisik dan psikolog juga, kita siapkan semuanya,” tukas pentolan tim eSports NXL tersebut.

Sebagaimana diketahui, SEA Games 2019 akan mempertandingkan cabang olahraga eSports sebagai eksibisi, dengan nomor-nomor yang diunggulkan yakni Mobile Legends, Arena of Valor (AOV), Dota 2, Starcraft II, Hearthstone, dan Tekken 7.