Termasuk Kasus Ericko Lim, Ini 3 Skandal yang Pernah Terjadi di eSports
Ericko Lim yang baru saja melepas status napinya setelah mendekam di balik jeruji besi, tadinya diharapkan oleh penggemarnya agar bisa hidup lebih baik. Apalagi Ericko Lim ternyata tetap ditunggu dan ditemani dengan setia oleh Jessica Jane.
Namun apa yang didapatkan Jessica Jane bagaikan air susu dibalas air tuba, di mana akhirnya mereka putus setelah Listy Chan terlihat menginap dan berfoto mesra dengan Ericko Lim. Youtuber Ericko Lim pun sudah mengkonfirmasi bahwa Listy Chan itu hanya teman (tapi kok bisa cium?).
Meski sudah mengklarifikasi, Ericko Lim tetap mendapat hujatan luar biasa dari netizen di media sosial yang membela Jessica Jane. Sedangkan Listy Chan, selain dihujat habis-habisan, ia juga harus menerima kenyataan dengan diputus kontraknya oleh EVOS eSports.
Pergantian Pemain Ilegal
Skandal lain yang pernah terjadi di eSports juga pernah mendera game Call of Duty. Berbeda dengan kasus Ericko Lim perihal orang ketika, dalam game eSports Call of Duty itu, terdapat skandal berupa pergantian pemain ilegal.
Ketika itu dalam turnamen Call of Duty, tim eSports, FatGaming yang sedang bertanding, bertindak curang dengan memasukan pemain yang sebenarnya bukan anggota asli. Nama akun yang dimasukan adalah D1ablo.
Usut punya usut, FatGaming melakukan pergantian pemain secara ilegal demi bisa memenangi turnamen saat itu. Namun begitu cara licik itu ketahuan, FatGaming dan D1ablo sama terkena sanksi keras berupa 6 bulan tak boleh bermain di game eSports Call of Duty.
Percobaan Match Fixing di Dota 2 Indonesia
Kata siapa match fixing hanya identik dengan sepak bola, ternyata tindakan mengatur pertandingan dengan iming-iming suap itu juga pernah terjadi di eSports. Tak tanggung, percobaan untuk melakukan tindakan match fixing itu pernah terjadi game eSports Dota 2 di Indonesia.
Ketika itu pada turnamen ESL Indonesia untuk divisi Dota 2, salah satu pro player dari salah satu tim eSports mengaku kalau sempat ditawari oleh oknum tak bertanggung jawab sebesar Rp30 juta. Uang akan diberikan asal player itu sengaja mengalah pada salah satu round di best of two series ESL.
Akhirnya sang player yang tak menyebutkan identitasnya itu mengaku tidak menerima tawaran tersebut. Namun adanya upaya untuk melakukan match fixing, pergantian pemain ilegal, hingga adanya perselingkuhan sudah menjadi bukti kalau dunia eSports pun tak lepas dari skandal mengejutkan.