Analisis Gagalnya Timnas Futsal di Piala AFF: Transisi Permainan Kembali Menjadi Biang Keladi

Transisi permainan dari menyerang ke bertahan menjadi pekerjaan rumah terbesar yang dibawa coach Pescu ke Bangkok, Thailand. Bagaimana tidak, mereka hampir kebobolan dua lusin gol hanya dari lima laga uji coba sebelum mengikuti Piala AFF 2016.
Pada laga pertama Piala AFF 2016 Grup B melawan Malaysia, Timnas Futsal sempat unggul terlebih dahulu di babak pertama dengan skor 5-3. Memasuki babak kedua, dalam tempo waktu tiga menit, Harimau Malaya sukses mencetak tiga gol untuk membalikkan keadaan menjadi 5-6.
Dua dari tiga gol Malaysia di babak kedua diakibatkan lemahnya lini pertahanan Timnas dalam mengantisipasi counter attack dan pressing ketat dari tim lawan. Begitu pula saat menghadapi pertandingan kedua melawan Myanmar.
Hanya dalam tempo dua menit, Skuat Garuda harus tertinggal 2-0 terlebih dahulu sebelum menyamakan kedudukan menjadi sama kuat 2-2. Gol kedua Myanmar yang dicetak oleh Nyein Min Soe merupakan bukti nyata lemahnya antisipasi transisi permainan Timnas Futsal dari menyerang ke bertahan.

Timnas Futsal Indonesia dalam laga uji coba sebelum Piala AFF Futsal 2016.
Dengan cepat, anchor Timnas Myanmar langsung memberikan bola kepada rekannya yang berdiri bebas di depan. Meskipun ada Reza Yamani di situ yang memberikan penjagaan, namun kerja sama dari dua pemain Myanmar tidak sanggup dibendung Yamani yang hanya berjaga sendirian di lini belakang.
Legenda Futsal Indonesia, Vennard Hutabarat, mempunyai penilaian yang sama terhadap coach Pescu soal lemahnya transisi permainan. Namun, mantan kapten Timnas Futsal ini mempunyai pendapat sendiri terkait fokus permasalahan Skuat Garuda melebihi transisi bermain.
"Masalah utama kita ada di transisi permainan. Ada juga bagaimana fokus ke lini pertahanan ketika kita sudah unggul. Menurut saya, selain transisi, kita harus mencoba konsentrasi di lini pertahanan ketika sedang unggul. Contoh melawan Malaysia, kita tetap terus menyerang meski sedang menang. Sebaiknya, kita mencoba untuk fokus bertahan," ujar Vennard kepada INDOSPORT.
Senada dengan Veve, panggilan akrab Vennard, mantan pelatih Jaya Kencana Angels, Andre Picessa juga menilai masalah utama penyebab Timnas futsal gagal melaju ke babak semifinal adalah kurangnya konsentrasi pada masa transisi.
"Covering second post menjadi titik lemah timnas saat uji coba dan pada pergelaran AFF 2016 ini," tutur coach Picessa kepada INDOSPORT.