Analisis Gagalnya Timnas Futsal di Piala AFF: Transisi Permainan Kembali Menjadi Biang Keladi
Melihat dari dua laga yang telah dilakoni Timnas Futsal, coach Pescu kerap mengandalkan strategi menusuk dari tengah dengan mengandalkan Syahidansyah Lubis sebagai pivot. Namun, jika sewaktu-waktu coach Pescu melakukan rotasi pemain di tengah pertandingan, Bambang Bayu Saptaji cs. kerap kebingungan karena tidak ada lagi pivot yang bisa menjadi tembok kokoh penahan bola dengan baik.
Absennya pivot andalan Timnas sebelumnya, Caisar Silitonga yang dikenal kuat dalam menahan bola, cukup mempengaruhi strategi coach Pescu pada turnamen ini. Peran flank yang dihuni pemain berteknik tinggi seperti Bambang Bayu Saptaji, Randy Satria, maupun Ardy Dwi Suwardy juga kerap gagal menembus lini pertahanan lawan.

Timnas Futsal Indonesia saat menjalani laga uji coba.
Pemain muda seperti Ardiansyah Runtuboy pun jarang diberikan kesempatan menit bermain oleh coach Pescu. Lagi-lagi, Veve memberikan penilaiannya terkait strategi yang digunakan coach Pescu.
"Selain pemain kurang diberi kebebasan, strategi juga kurang maksimal. Apalagi saat menghadapi counter attack," kata Veve.
Sementara itu, coach Picessa mempunyai tanggapan yang berbeda dari Vennard Hutabarat. Menurut pelatih yang sukses membawa Jaya Kencana Angels menjuarai Women Pro Futsal League (WPFL) 2016, para penggawa Timnas Futsal kurang menjalani instruksi dari coach Pescu dengan baik.
"Sistem yang dibangun coach Andri Irawan kurang berjalan dengan baik. Selain itu, exposure yang berlebihan yg membuat pemain melupakan tugas mereka serta fighting spirit yang sudah memudar," ungkap coach Picessa.