FOOTBALL265.COM - Timnas futsal Indonesia U-20 tampil apik di gelaran Piala AFC Futsal U-20 di ) di Poursharifi Arena, Tabriz, Iran. Kendati tak meraih gelar juara, skuat Garuda Muda tetap mendapat apresiasi tinggi karena menembus babak semifinal.
Tergabung di Grup D bersama Taiwan dan Irak, Timnas futsal Indonesia U-20 secara mengejutkan keluar sebagai juara grup usai menang dua kali beruntun (menang 6-1 atas Taiwan dan menang 2-1 atas Irak. Hal itu membuat tim Merah Putih berhak ke babak perempat final Piala AFC Futsal U-20 dan menantang Vietnam.
Di babak perempatfinal, Timnas futsal U-20 terus melanjutkan tren positif dan menang 7-5 atas Vietnam. Hasil itu membawa skuat asuhan Kensuke Takahashi ke babak semifinal.
Sayangnya, pada babak empat besar, Timnas U-20 kehilangan konsentrasi dan kalah 3-4 dari Afghanistan lewat babak perpanjangan waktu. Namun, kiprah Timnas U-20 sudah mampu mencatatkan sejarah bagi futsal Indonesia, dimana menembus 4 besar Asia.
Lantas apa yang membuat futsal Indonesia terus menggeliat, bahkan mulai menjadi olahraga yang diandalkan untuk meraih prestasi? Berikut INDOSPORT membahasnya untuk penggemar setia.
Efek Kebersamaan di Tim Bara Kaltim
Mungkin banyak yang tak mengetahui jika para pemain Timnas futsal Indonesia U-20 sudah bermain bersama-sama di liga futsal profesional musim lalu. Bara Kaltim adalah tim yang menaungi para pemain.
Bara Kaltim merupakan tim yang dibentuk untuk memberikan kesempatan bagi para pemain Timnas Futsal Indonesia U-20 untuk berlaga di liga pro. Mengambil hak Mataram FC NTB, Bara ditangan Sayan Karmadi yang kini menjadi asisten pelatih Timnas U-20.
Tergabung di Grup B, Bara mengakhiri peringat diperingkat ketujuh dengan poin 12 dari hasil 3 kali menang, 3 kali imbang, dan 8 kali menelan kekalahan. Mereka masukkan 40 gol dan kemasukan 49 gol dan harus terdegradasi dari Pro Futsal League (PFL).
Terdegradasinya Bara menjadi pengalaman berharga para pemain. Jam bertanding sangat berguna saat para pemain saat membela Timnas Futsal U20.
"Mereka satu tim di Bara Kaltim dan ikut kompetisi walau degradasi. Tapi kelihatan sekali hasinya, disini membuka mata kita semua bahwa kalau mau prestasi maka harus berproses dan proses itu yang mahal, serta waktu yang dibutuhkan juga panjang," tutur pelatih sekaligus pengamat futsal, Doni Zola.
Peran Pelatih Jepang
Di samping kebersamaan para pemain Timnas futsal U-20 yang telah dibangun sejak lama, ada satu sosok lain yang juga tak bisa dikesampingkan perannya. Orang tersebut adalah pelatih kepala, Kensuke Takahashi yang merupakan mantan pemain Timnas futsal Jepang.
Kensuke Takahashi dinilai mampu membangkitkan semangat dan motivasi para pemain sehingga bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Pelatih asal Jepang itu disebut membawa warna baru di skuat futsal Indonesia, terutama soal kedisiplinan dan lainnya.
"Peran pelatih (Kensuke) sangat dominan, ia membawa warna baru. Bukan hanya teknis, tapi non teknis seperti disiplin dan mindset tim secara keseluruhan," urai Doni Zola.