Kisah Karate Versi Komunis yang Lebih Brutal dan Penuh Darah

Minggu, 21 Juni 2020 17:32 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Alain Nogues/Sygma/Sygma via Getty Images
Latihan karate yang dilakukan oleh tentara Rusia Copyright: © Alain Nogues/Sygma/Sygma via Getty Images
Latihan karate yang dilakukan oleh tentara Rusia

FOOTBALL265.COMKarate sempat mencapai popularitas luar biasa di Uni Soviet. Namun kemudian menjadi terlarang karena dianggap mengancam keamanan negara.

Berasal dari Jepang, seni bela diri karate mampu menyebar ke seluruh penjuru dunia hingga menjadi salah satu olah raga beladiri yang cukup populer, termasuk di negara adi kuasa saat itu, Uni Soviet.

Kepopuleran Karate di Uni Soviet terjadi pada sekitar tahun 1970-an. Kepupolerannya kala itu mencapai puncak tertinggi, hingga membuat negeri berhaluan komunis itu harus kekurangan atlet di olahraga di cabang beladiri lainnya.

Bahkan saking populernya, belakangan karate sampai membuat khawatir Pemerintah Uni Soviet karena dianggap bisa mengancam keamanan negara. Meski ancaman itu sebenarnya bukan datang begitu saja, sebab di Uni Soviet kala itu, karate menjelma menjadi seni beladiri yang cukup berbeda dengan di negara aslinya.

Di Uni Soviet, seni beladiri yang dipengaruhi oleh Kenpo itu menjelma menjadi karate yang berbeda, yang bisa disebut sebagai karate versi komunis.

Karate versi Komunis

© Yuri Lizunov, Nikolai Malyshev/TASS
Karate Komunis versi Uni Soviet Copyright: Yuri Lizunov, Nikolai Malyshev/TASSKarate Komunis versi Uni Soviet

Dalam halaman Russia Beyond, Karate mulai masuk ke Uni Soviet pada akhir tahun 1960-an. Dimana sekolah karate pertama dibuka tepat pada tahun 1969.

Memasuki tahun 1970-an mulai bermunculan kejuaraan karate di Uni Soviet. Popularitas beladiri asal Jepang itupun semakin meningkat. Dimana setidaknya 6 juta orang mulai serius berlatih karate.

Pemerintah Uni Soviet sendiri sebenarnya menyambut baik masuknya karate hingga menjadi populer. Namun kemudian sikap tersebut berubah, karena perlahan keberadaan karate justru membuat mereka kekurangan atlet beladiri tinju, sambo dan judo, yang adalah olahraga beladiri yang dipertandingkan di Olimpiade. Sementara saat itu Karate tidak dipertandingkan di event olahraga terbesar di dunia tersebut.

© Vladimir Korotayev/TASS
Karate Komunis versi Uni Soviet Copyright: Vladimir Korotayev/TASSKarate Komunis versi Uni Soviet

Selain itu perlahan-lahan karate di Uni Soviet juga menjadi beladiri yang mengerikan. Atauran-aturan karate yang ada di dunia internasional seakan tak dipakai di Uni Soviet kala itu. Mereka menciptakan karate versi sendiri, yakni karate versi komunis.

Dalam karate versi komunis itu, aturan yang menjadi pelindung batas aman tak lagi dihiraukan. Setiap atlet yang bertanding seakan berlomba untuk membuat lawannya jatuh tersungkur, bahkan hingga bercucuran darah sekalipun.

Karate menjadi olahraga beladiri yang brutal di Uni Soviet kala itu. Sampai-sampai sering sekali terjadi bentrokan antar sekolah karate karena hal-hal yang tak jelas betul sebabnya.