Dianggap Pakaiannya Tidak Sopan, Pelari Wanita Ini Dipukul di Bagian Sensitif
Ketua Panitia Milad ke 27 Unisa, Ruhiyana, mengatakan cara lari yang digelar sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Menurutnya standar berpakaian yang digunakan oleh para pelari sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh induk olahraga atletik, PASI.
"Kami bekerjasama dengan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) dalam penyelenggaraan. Dengan pihak kampung secara prosedural sudah. Izin (kegiatan) juga ada," kata pria yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa ini.
"Sebenarnya kami berpikiran sesuai standar. Ini aturan mainnya sesuai PASI. Event lari ini terbuka untuk umum. Pakaian yang dikenakan pelari sesuai standar kenyamanan mereka dalam berlari. Tidak hanya korban. Banyak juga yang pakai hotpants," ujar Ruhiyana.
"Kami sudah berbicara dengan pak dukuh (perangkat desa), waktu itu disampaikan bahwa terkait dengan busana. Nah sementara ini kegiatan standar PASI dan untuk umum, jadi teman-teman pelari ya berbusana sesuai kenyamanan mereka," sambungnya.
Ruhiyana menambahkan permasalahan dalam even lari tersebut sebenarnya sudah selesai. Karena pihak pelari tidak mempermasalahkan insiden tersebut.
"Insiden ini sudah selesai dan tidak ada masalah lagi," tandasnya.