FOOTBALL265.COM - Pelari kebanggaan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, memastikan diri lolos ke Olimpiade 2020 setelah berhasil finis di urutan ketiga pada ajang IAAF World Challenge putaran 3 Seiko Seiko Golden Grand Prix (GPP) Osaka 2019, Sabtu (19/5) WIB
Zohri yang turun di nomor 100 meter putra berhasil mencatatkan waktu 10,03 detik. Catatan yang ia raih menjadi bukti kerja keras pemuda asal Lombok ini sehingga mewakili Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Catatan apik tersebut juga menjadi bukti bahwa kecepatan Zohri berkembang secara drastis dalam olahraga satu ini.
Sebelumnya pemuda berusia 18 tahun ini mampu melampaui rekor nasional yang dicetak sprinter Indonesia lainnya, Suryo Agung Wibowo. Rekor nasional 10,17 detik milik Suryo yang bertahan selama 10 tahun mampu dipatahkan Zohri dengan catatan waktu 10,13 detik pada Kejuaraan Atletik Asia di Qatar 2019 lalu.
Menilik dari berbagai kejuaraan yang pernah ia ikuti dan perkembangan yang ia miliki, Berikut tim portal berita olahraga INDOSPORT merangkum catatan-catatan fantastis yang dimiliki Zohri menjelang Olimpiade 2020.
1. Kejuaraan Dunia Junior: 10,18 Detik
Pada 2018 lalu, Zohri berhasil membawa harum nama Indonesia saat ia berhasil menjadi juara dunia pada ajang Kejuaraan Dunia Junior yang berlangsung di Tampere, Finlandia (11/7/18). Ia mampu merebut medali emas pada nomor 100 meter putra.
Ia mampu mengalahkan lawan-lawannya dengan catatan waktu 10,18 detik. Uniknya, catatan tersebut hanya berbeda 0,01 detik saja dari rekor nasional 10,17 detik yang dimiliki Suryo Agung. Atas prestasi tersebut, Zohri merebut atensi masyarakat tanah air yang menyadari bahwa Indonesia memiliki sprinter berbakat pada diri pemuda tersebut.
2. Asian Games 2018: 10,20 Detik
Saat Asian Games 2018 yang berlangsung di Indonesia, Zohri gagal raih medali pada nomor 100 meter Putra. Namun, ia tetap memapu mencatatkan waktu yang terbilang fantastis. Kali ini, ia mencatatkan waktu 10,20 detik atau 0,02 detik lebih lambat dari catatannya saat di Kejuaraan Dunia Junior.
Meski gagal meraih medali, Zohri tetap menerima penghargaan Personal Best pada Final. Terlebih, ia dan rekan-rekannya mampu memberikan medali perak pada nomor lari estafet 4x100 meter.