Miris, Atlet Lari Pelajar Dicoret dari Ajang Internasional karena Pakai Hijab

Jumat, 25 Oktober 2019 13:25 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© hellosehat.com
Ilustrasi Lari. Copyright: © hellosehat.com
Ilustrasi Lari.

FOOTBALL265.COM - Penampilan lagi-lagi mempengaruhi karier seseorang di dunia olahraga. Masalah itu menimpa seorang pelajar asal Ohio Amerika Serikat yang dicoret dari balap lari gara-gara memakai hijab.

Dilansir dari laman Independent, Noor Abukaram, seorang pelajar dari The Bounty Collegium, Ohio, bergabung dengan tim Sylvania Northview High School Girls Criss Country untuk mengikuti lomba lari.

Bersama tim ini, Abukaram sudah turut ambil bagian di ajang lari selama tiga tahun terakhir. Sementara tahun ini dia berhasil menjadi pelari tercepat dengan catatan waktu 22 menit 22 detik.

Akan tetapi, statusnya sebagai peserta dianulir lantaran penampilannya yang  merujuk agama tertentu. Selama balapan, Abukaram mengenakan sportwear hijab karena dia beragama Islam.

Pencoretan statusnya di awali ketika pihak Ohio High School Athletic Association (OHSAA) memeriksa seragam tim menjelang balapan. Seorang petugas meminta teman Abukaram untuk mengganti celana yang dikenakan.

Abukaram tidak langsung menerima teguran serupa. Namun, pihak OHSAA mengatakan ke pelatihnya, Jeffery Flowers, bahwa Abukaram terancam didiskualifikasi dari balapan jika tidak melepas hijabnya.

Saat itu, pihak OHSAA sudah mencoret namanya dari daftar partisipan lomba lari. Hal ini membuat ia kebingungan karena dia merasa telah kehilangan hak untuk mendapat peluang yang sama dengan rekan setimnya.

“Saya tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan diri saya kepada mereka karena mereka juga bersikap kurang ajar untuk memberi tahu masalahnya,” kata Noor Abukaram lewat curahan hatinya di jejaring sosial Facebook.

Masalah ini pun menjadi kontroversi. Noor Abukaram dan pelatihnya mengira bahwa pihak OHSAA sudah melakukan diskriminasi terhadap perserta lomba lari tanpa dasar hukum yang jelas.

Mereka bahkan tidak menemukan adanya aturan di buku panduan yang menyatakan klasusul larangan menutupi rambut atau berhijab seeperti yang dilakukan Abukaram.