Gak Kapok Kaki Nyaris Patah, Petarung MMA Indonesia Incar Trilogi vs Eks Juara ONE Championship

Kamis, 16 Juni 2022 14:01 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
© ONE Championship
Adrian Mattheis saat mendapatkan kuncian dari Alex Silva di ONE 158 Copyright: © ONE Championship
Adrian Mattheis saat mendapatkan kuncian dari Alex Silva di ONE 158
Mengincar Laga Trilogi

Selain membalas kekalahan sebelumnya dari Adrian Mattheis, kemenangan ini juga menjadi rekor tersendiri bagi Alex Silva.

Ia kini memegang rekor sebagai pemilik kemenangan kuncian terbanyak di ONE bersama Shinya Aoki dengan total sembilan kemenangan. 

Selain itu, ia pun mendapat bonus performa senilai 50.000 dolar AS atau setara (Rp 737 juta) dari sang CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong.

Kini laga antara Adrian dan Silva berakhir imbang 1-1. Pria kelahiran Maluku ini pun mengajak Silva untuk kembali bertarung dalam laga trilogi di waktu yang akan datang.

“Kalau untuk laga kedua ini, hasilnya masih satu sama. Maunya saya ada laga ketiga biar tahu siapa yang menang, toh. Itu baru kita tahu siapa yang paling jago,” tukasnya.

Jika kembali berhasil meraih kemenangan atas Silva, Adrian sebetulnya berpeluang untuk menembus peringkat lima besar. Bagaimanapun, Silva adalah mantan Juara Dunia divisi strawweight ONE Champioship yang masih sangat disegani meski kini telah berusia 39 tahun.

Namun, hal ini tak membuat Adrian patah hati. Ia mengaku akan terus berjuang demi mengharumkan Indonesia sebagai atlet pertama yang bisa menembus rangking dan menantang pemilik sabuk saat ini, Joshua Pacio.

“Kalau kalah orang tidak perlu tahu alasan, tapi mereka tidak tahu kita punya perjuangan sampai situ bagaimana.

“Jadi apa yang orang lihat tidak seperti apa yang saya rasakan. Saya punya perjuangan hanya mau bikin orang bangga, kau tidak perlu tahu saya punya susah,” pungkas petarung yang besar di Sorong, Papua Barat ini.

Selanjutnya, ONE 159 akan hadir pada 22 Juli dengan menampilkan laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Middleweight antara Reinier de Ridder menghadapi Vitaly Bigdash di partai puncak.