Mengulik Taksiran Gaji Jeka Saragih di UFC, Pulang ke Tanah Air Auto Jadi Jutawan
Kategori atas yang dihuni banyak petarung hebat dengan basis penggemar besar dan berprestasi, UFC memberikan gaji berkisar di angka 500 ribu sampai 3 juta dolar AS atau sekitar Rp7,5 miliar hingga 45,5 miliar.
Di kategori menengah, biasanya petarung mendapat bayaran sebesar 80 ribu hingga 250 ribu dolar AS atau berkisar Rp1,2 miliar hingga Rp3,7 miliar sekali bertarung.
Sedangkan untuk kategori bawah yang dihuni oleh para petarung baru di UFC, akan dibayar berkisar 10 ribu sampai 30 ribu dolar AS atau sekitar Rp151,5 juta hingga Rp454,6 juta.
Jeka Saragih sendiri saat ini akan menghuni kategori bawah untuk pembayarannya, mengingat dia baru pertama kali bertarung di ajang UFC.
Setelah beberapa kali pertarungan bisa menang dan memiliki reputasi baik di atas octagon, maka peluang Jeka Saragih mengumpulkan pundi-pundi materi akan semakin meningkat dengan naik level ke kategori menengah,
Di UFC hanya akan dibayar jika sang petarung bertanding. Tetapi tidak hanya gaji pokok yang didapat, ada juga bonus dari pay per view (PPV).
Bonus PPV ini diberikan oleh pihak UFC sebesar dua kali lipat gaji pokok atau bayaran pertarungan mereka, jika semakin banyak penonton yang menyaksikan makin besar pula bonusnya.
Melansir Mola Sport, Jeka Saragih telah mencapai kesepakatan kontrak untuk lima pertandingan di UFC.
“Bersama pelatih Graham Boylan, Jeka Saragih telah menandatangani kontrak untuk 5 pertarungan UFC, sekaligus menjadikannya petarung Indonesia pertama di UFC,” tulis keterangan dari Mola Sport.
“Meskipun kalah di final Road to UFC, UFC masih menawarinya kontrak berdasarkan kemenangan KO di babak sebelumnya.”
“Dia sekarang akan tinggal dan berlatih di Amerika Serikat untuk mempersiapkan debutnya,” pungkas laporan tersebut.