Legenda Olahraga

Tiga Srikandi dan Seorang Empu Pengharum Bangsa di Olimpiade Seoul 1988 (Part I)

Kamis, 21 Juli 2016 19:00 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:
Kisah Rahim Lelaki Baja yang Melahirkan Srikandi Legenda

Tidak ada yang menyangka bahwa hadiah dari seorang atasan bisa mengubah Donald Pandiangan menjadi atlet nasional. Seperangkat alat panah yang diberikan bos nya kemudian membawa Donald berhasil menjadi juara panahan di PON Surabaya 1973.

Hasil tersebut diraih tiga tahun setelah hadiah alat panah diberikan kepadanya. Tidak berhenti sampai di sini, Donald yang dikenal sebagai pribadi yang gigih dan keras hati bahkan sempat menduduki peringkat 12 dunia pada Kejuaraan Dunia di Australia pada tahun 1975.

Prestasi Donald berlanjut saat berhasil mewakili Indonesia ke Olimpiade Montreal 1976. Bahkan, Donald berhasil masuk jajaran 16 besar dunia saat itu.


Donald Pandiangan bersama L3 Srikandi usai meraih medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade 1988.

Empat tahun kemudian, Donald bertekad meraih medali di Olimpiade 1980 di Moskow. Sayang, kebijakan politik Indonesia saat itu membuatnya mengurungkan ambisi seumur hidup pria yang lahir di Sidikalang, 12 Desember 1945 ini.

Saat itu Rusia yang masih bernama Uni Soviet melakukan agresi ke Afghanistan. Indonesia akhirnya memilih untuk tidak mengirimkan atlit ke Olimpiade 1980 sebagai bagian dari protes atas aksi yang dilakukan tuan rumah Olimpiade tersebut.

Kekecewaan Donald tak jadi berangkat ke Olimpiade untuk meraih prestasi gemilang pertama di Olimpiade, justru tak mengaburkan mimpinya. Perlahan, lelaki yang diniliai berperangai arogan ini memupuk sedikit demi sedikit mengharumkan nama Indonesia lewat cabang panahan.

Lewat tangan dinginnya, Indonesia akhirnya dibuat melek atas prestasi internasional di luar bulutangkis. Tiga srikandi panahan dibuatnya meraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade.

222