Olympic Center di Cibubur Siap Cetak Atlet Kelas Dunia

Kamis, 22 Desember 2016 14:35 WIB
Editor: Ramadhan
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Kondisi Proyek Hambalang dari jarak jauh. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Kondisi Proyek Hambalang dari jarak jauh.

Sebelumnya, Ketua Umum Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Ahmad Sutjipto, menyebut pembangunan Olympic Center di Cibubur menjadi salah satu cara untuk memberi prioritas bagi cabang olahraga unggulan. Sport science juga akan diterapkan bagi para atlet potensial di sana.

“Fasilitas untuk melaksanakan program atlet dari cabang olahraga unggulan,” ujar Ahmad Sutjipto kepada INDOSPORT.

Pembangunan Olympic Center nantinya tentu untuk menggantikan proyek kompleks olahraga Hambalang yang hingga ini terkatung-katung.

"Mengingat hambalang masih mengambang, padahal ada kebutuhan mendesak untuk adanya center kepelatihan agar diwujudkan,” jelasnya.

Menurut Dr Sakhyan Asmara, Koordinator Tim Ad Hoc Olympic Center, kawasan yang berada di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu akan menampung sebanyak 11 cabang olahraga prioritas yang diharapkan akan mencapai prestasi puncak di tingkat dunia.

Ke-11 cabang tersebut adalah panahan, angkat besi, taekwondo, karate, atletik, gulat, judo, anggar, senam, panjat tebing, dan tinju.


Menpora Imam Nahrawi (kiri) saat meninjau lahan Olympic Center di Cibubur.

“Pembangunan seluruh fasiltas diharapkan akan rampung seluruhnya dan bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2017,” ujar Sakhyan seperti dikutip dari Antara.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa fasilitas yang ada di kawasan Olympic Center tersebut mengadopsi fasilitas yang dimiliki oleh beberapa negara yang selama ini dikenal sudah maju dalam dunia olahraga, di antaranya Jerman dan Australia.

Karena fasilitas di kawasan PP PON tersebut sebelum ini lebih banyak untuk kegiatan kepemudaan, ia mengatakan bahwa sebagian fasilitas dan gedung yang ada akan direnovasi atau dibangun baru agar sesuai dengan keperluan masing-masing cabang olahraga.

Gedung baru yang dalam tahap pembangunan adalah Olympic Center yang terdiri atas 3 lantai dan direncanakan sebagai fasilitas cabang gulat, senam, anggar, dan judo.

Juga sedang dibangun arena panjat tebing, lintasan lari, serta kolam renang khusus untuk pemulihan kondisi fisik. Meski pembangunan proyek senilai Rp390 miliar itu masih berjalan, beberapa cabang sudah mulai beraktivitas dan menghuni kawasan tersebut, di antaranya angkat besi, panahan, dan taekwondo.


Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

“Kawasan Olympic Center memang lebih difokuskan untuk cabang olahraga prestasi, namun kegiatan kepemudaan yang selama ini sudah menjadi roh bagi PP PON akan tetap dipertahankan seperti semula,” katanya.

Selain sebagai pusat pelatihan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan, kawasan tersebut selama ini juga dikenal dengan tempat penggemblengan anggota Paskibraka menjelang menjelang upacara peringatan hari ulang tahun RI di Istana Negara.

Sakhyan Asmara ditetapkan sebagai Koordinator Tim Ad Hoc Olympic Centre oleh Menpora, Imam Nahrawi berdasarkan Surat Keputusan Menpora RI Nomor 97 Tahun 2016, yang salah satu tugasnya adalah menyusun perencanaan dan langkah strategis terkait pembangunan kawasan olahraga terpadu tersebut.

Selain Sakhyan, tim tersebut juga diisi oleh Yuni Poerwanti sebagai sekretaris serta 3 anggota yaitu Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto, pengusaha Francis Wanandi dan mantan atlet Lukman Niode.