Faktor Loncat Indah Kurang Diminati di Indonesia

Rabu, 19 April 2017 15:26 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Hendra Mujiraharja
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Salah satu atlet sedang melakukan latihan loncat indah. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Salah satu atlet sedang melakukan latihan loncat indah.

Cabang olahraga air, loncat indah merupakan salah satu nomor yang dipertandingkan di ajang sekelas SEA Games, Asian Games bahkan Olimpade. Sayangnya, olahraga ini ternyata kurang begitu diminati di Indonesia.

Pelatih Tim Nasional (Timnas) loncat indah Indonesia, Harly Rahmayani kemudian mengungkapkan penyebabnya. Menurut Harly, kurangnya peminta di olahraga tersebut disebabkan minimnya fasilitas yang layak.

"Loncat Indah nanti di akuatik festival di Palembang, tidak melibatkan atlet Pelatnas karena mereka akan persiapan di China. Loncat indah itu butuh kolam sendiri, khusus ada papan dan ada tangganya, tapi hampir semua kolam di Indonesia agak kurang layak," ujar wanita berambut pirang tersebut.

"Ini kendala kenapa atlet loncat indah kurang peminat, karena minim sarana dan fasilitasnya. Itu (di Palembang) satu-satunnya kolam indoor di Indonesia dan standard dari Asia ini indoor," sambung Harly Rahmayani.

Di sisi lain, Timnas loncat indah Indonesia dikabarkan akan melakukan pemusatan latihan di Hebei, China mulai akhir Mei 2017 nanti. Adapun atlet yang tergabung di Pelatnas saat ini adalah 5 putra dan 6 putri.

Di sela-sela trainning camp di China nanti, Timnas loncat Indah Indonesia juga diagendakan melakukan uji coba dengan ambil bagian dalam kejuaraan tingkat internasional di Asian Diving Cup Macao, 16-18 Juni 2017.

Berikut daftar atlet Timnas loncat indah Indonesia :

Putra: Ahmad Syukran Zamzami (Jabar), Adityo Restu Putra, Andrian, Tri Anggoro Priambodo (DKI Jakarta), dan Aldin Syahputra Rapi (Jawa Timur).

Putri: Lina Dini Yasmin (DKI Jakarta), Della Dinar Sari Harimukti (Jawa Timur), Dewi Setianingsih (Jawa Tengah), Eka Purnama Indah (Kalimantan Selatan), Maria Natali Dinda Anasti (DKI Jakarta), dan Linar Betty Liana (Jawa Timur).