3 Atlet yang Juga Berprofesi sebagai Dokter
Endang Witarsa merupakan sosok nama besar di balik kesuksesan Timnas era 1970-an. Pria yang juga dikenal dengan nama China-nya, Lim Sun Yu juga menjadi salah satu orang Tionghoa yang membawa pengaruh besar bagi persepakbolaan Indonesia.
Pria yang lahir pada 16 Oktober 1916 silam ini sudah memiliki kecintaan pada dunia si kulit bundar sejak masih kecil. Dirinya diketahui senang bermain sepakbola di kota kelahirannya di Kebumen, Jawa Tengah sejak usianya masih enam tahun.
Sayangnya, dunia sepakbola yang sudah mendarah daging itu harus terhenti sejenak tatkala dirinya harus menempuh pendidikan dokter gigi di Amerika Serikat. Hanya saja, kecintaannya terhadap dunia kulit bundar itu tidak pernah berhenti.
Meskipun menempuh pendidikan di dunia kedokteran, dirinya mengaku tidak pernah melupakan dunia sepakbola dan justru malah meninggalkan pendidikannya sebagai seorang dokter, dikutip dari Liputan6.com (02/04/06).
"Saya sekolah dokter gigi. Tapi tidak pernah praktik, cuma praktik bola." - Endang Witarsa.
Keinginan besar untuk menggeluti dunia persepakbolaan pun membuat Endang memberikan segala sesuatu pada dirinya untuk perkembangan sepakbola nasional. Endang turut mengharumkan bendera Merah Putih di ajang internasional, baik sebagai pemain ataupun pelatih Timnas Indonesia.
Pria yang akrab disapa Dokter itu, karena pernah mengemban ilmu di dunia kedokteran, juga sukses mempersembahkan berbagai gelar ketika menjadi pelatih Timnas Indonesia. Di antaranya trofi Kings Cup di Thailand pada 1968, Merdeka Games yang berlangsung di Malaysia pada 1969, ataupun trofi Aga Khan Cup yang berlangsung di Pakistan.
Meskipun saat itu usianya sudah tidak muda lagi, namun dirinya tetap melatih anak asuhnya dengan baik. Dirinya dikenal sebagai pelatih yang tegas dan disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pelatih.
Pemain-pemain legendaris Indonesia juga pernah merasakan tangan dingin Endang, seperti Iswadi Idris, Djamiat Dalhar, Sucipto Suntoro, Yudo Hadianto, Mulyadi, Surya Lesmana, hingga Widodo C Putro, dilansir dari CNN (28/01/17).
Hingga Endang mengembuskan napas terakhirnya pada 2 April 2008 lalu di usianya yang ke-91 tahun, dirinya terus memberikan kontribusi nyata pada perkembangan sepakbola Indonesia.