Berkurang 10 Cabor, PON XX Papua Hanya Pertandingkan 37 Cabor Saja

Rabu, 28 Agustus 2019 17:55 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Lanjar Wiratri
© jubi.co.id
Maskot PON Papua 2020 Copyright: © jubi.co.id
Maskot PON Papua 2020

FOOTBALL265.COM - Berdasarkan hasil rapat terbatas (Ratas) antara Pemerintah Provinsi Papua, Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Presiden RI, Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin (26/8/19) kemarin, akhirnya telah diputuskan PON XX Papua tahun 2020 mendatang hanya akan mempertandingkan 37 cabang olahraga saja.

Ratas tersebut juga memutuskan jika perhelatan PON XX tetap dipastikan digelar di Papua, meskipun ada penyederhanaan dan rasionalisasi jumlah cabang olahraga. 

Pengurangan 47 cabor menjadi 37 cabor disesuaikan dengan kesiapan klaster. Yang mana PON XX Papua nantinya hanya akan digelar di tiga kabupaten kota yakni Kabupaten dan Kota Jayapura serta Kabupaten Mimika. Sebelumnya, PON XX direncanakan akan digelar di 10 Kabupaten Kota.

"Jumlah cabang olahraga tersebut harus sesuai dengan sport olimpik dan sesuai kondisi di Papua baik kondisi infrastruktur, venue maupun ketersediaan atlet-atlet di Papua," ujar Menpora RI, Imam Nahrawi dalam rilis yang diterima.

Meski begitu, Menpora tetap menyambut gembira, karena setidaknya Papua sudah mengikutkan sebanyak 1.300 atlet dalam pemusatan latihan nasional. 

"Tentunya ini merupakan kabar baik, dan pemerintah pusat akan terus memberikan pendampingan baik melalui asian games guna mendampingi PB PON dalam rangka penyelenggaraan 2020," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe menegaskan, untuk pengadaan peralatan PON yang sempat menjadi kendala, pemerintah Papua akan menganggarkan APBD induk 2020 sebesar Rp400 Miliar ditambah Rp191 Miliar dari APBN melalui Kemenpora.

"Tadi saya minta diundur (pelaksanaan PON), namun setelah dipelajari dengan pengurangan cabor menjadi 37) ternyata bisa. Nanti ada pertemuan lanjutan untuk bahas ini," ungkap Gubernur.

Untuk pengadaan peralatan pertandingan, Gubernur akui telah mempercayakan kepada Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erick Tohir

"Tentunya untuk pengadaan peralatan pertandingan harus orang yang berpengalaman," tutupnya.

Asisten Bidang Perekonomian Kesra Sekda Papua, Muhammad Musaad mengatakan pengurangan klaster PON yang tadi 10 kabupaten kota menjadi tiga kabupaten merupakan keputusan terbaik, mengingat ketersedian venue di tiga kabupaten kota cukup tersedia dibanding kabupaten lainnya.

Sedangkan bagi venue-venue yang sudah terlanjur dibangun di sejumlah kabupaten akan tetap dimanfaatkan sebagai sarana olahraga.

"Namanya kan sarana olahraga tidak hanya untuk event PON saja, tentunya ini akan sangat bermanfaat untuk pembinaan atlit di berbagai daerah," terangnya.