FOOTBALL265.COM – SEA Games 2019 hanya tinggal menyisakan tiga hari lagi. Lalu mungkinkah Indonesia bisa menggeser Filipina di puncak klasemen SEA Games 2019?
Saat ini Indonesia berada di peringkat kedua klasemen sementara SEA Games 2019 dengan raihan 53 medali emas, 49 medali perak, dan 71 perunggu.
Mereka sukses mengungguli Vietnam dan Thailand, yang dalam tiga edisi terakhir selalu berada di atas Indonesia. Catatan ini pun menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan.
Indonesia sendiri saat ini sudah berhasil melampaui target yang diberikan, yakni 45 medali emas. Kontingen Merah Putih mampu menjawab ekspektasi yang diharapkan pemerintah.
Sejauh ini cabor yang paling banyak menyumbangkan medali emas adalah shooting atau menembak. Terhitung, ada 7 medali emas yang dikumpulkan atlet menembak Indonesia.
Beberapa atlet yang berhasil meraih medali emas di cabor menembak ini adalah Vidya Toyyiba, Fathur Gustafian, Rio Danu Utama Tjabu, Agus Domosarjito, Tirano Baja, dan Fafan Khoirul Anwar.
Sayangnya, Indonesia harus mengumpulkan kurang lebih 37 medali emas lagi untuk menyingkirkan Filipina di puncak klasemen sementara SEA Games 2019.
Filipina saat ini masih berada di posisi pertama klasemen sementara SEA Games 2019 dengan torehan 90 medali emas, 68 medali perak, dan 71 perunggu.
Jika melihat selisih medali emas yang ditorehkan Indonesia dengan Filipina, memang sedikit musthasil menggeser tuan rumah dari puncak klasemen sementara SEA Games 2019.
Indonesia wajib memborong medali emas di setiap cabor pada sisa SEA Games 2019 ini. Jika itu terjadi maka kemungkinan Indonesia bisa menggeser Filipina.
Akan tetapi, situasi itu bakal sulit terjadi. Mengingat, Indonesia hanya difavoritkan dalam beberapa cabang olahraga. Artinya, tidak semua cabor di sisa ajang ini bisa dimenangkan oleh kontingen Indonesia.
Daripada memikirkan untuk menggeser Filipina di posisi teratas, lebih baik Indonesia tetap fokus mempertahankan posisinya di peringkat kedua klasemen SEA Games 2019.
Apabila itu berhasil, maka atlet Indonesia berhasil menjawab ekspektasi yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo. Orang nomor satu di negeri ini meminta agar Indonesia berada di peringkat dua besar.