FOOTBALL265.COM - Predikat gaji tertinggi dalam kurun waktu sekitar tiga dekade terhitung dari 1990 hingga 2019 nampak masih didominasi oleh para pria. Sementara atlet wanita tercatat tak mampu meraih peringkat 10 besar.

Dilansir laman berita Give Me Sport, berdasarkan data dari tahun 1990-1991 tercatat peraih predikat gaji tertinggi dipegang oleh olahraga tinju. Ada tiga atlet yang mampu merajai upah tertinggi yakni Mike Tyson, Buster Douglas, dan Evander Holyfield yang jika dirata-ratakan bisa mencapai 20 juta US dollar (Rp280 miliar).

Mendekati tahun 1999-an, Michael Jordan selaku atlet basket berhasil menduduki peringkat satu dengan jumlah kekayaan 55 juta US dollar (Rp771 miliar). Namun torehan itu tidak berlangsung lama dimana pembalap Michael Schumacher berhasil menduduki posisi puncak dengan pendapatan 60 juta US dollar (Rp841 miliar).

Atlet sepak bola sendiri juga tidak mau ketinggalan, uniknya pada tahun 2004, bintang sepak bola seperti David Beckham dan Ronaldinho berhasil masuk peringkat 10 besar. Satu dekade kemudian dua megabintang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi mampu membukukan sebagai pemain sepak bola terkaya.

Pada tahun 2018 baik Ronaldo dan Messi tercatat memiliki pendapatan rata-rata 100 juta US dollar (Rp1,4 triliun). Meskipun memiliki predikat gaji tertinggi mereka berdua justru kalah dari atlet tinju Floyd Mayweather yang berhasil mencetak rekor dengan jumlah gaji 225 juta US dollar (Rp3,1 triliun) pada tahun 2019.

Anehnya pada daftar jumalh gaji tertinggi ini tak satupun ada nama atlet wanita. Padahal jika melihat kembali dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, kaum hawa juga memiliki prestasi yang cukup membanggakan dalam hal olahraga.

Serena Williams tercatat sebagai salah satu petenis terbaik sepanjang masa kabarnya hanya diganjar 29 juta US dollar (Rp406 miliar). Tidak jauh berbeda dengan Megan Rapinoe yang sempat mengantarkan Timnas Wanita Amerika Serikat meraih juara Piala Dunia kabarnya hanya diganjar gaji 245 ribu US dollar (Rp3,4 miliar).

Meskipun masih memiliki selisih yang terbilang jauh, bukan tidak mungkin atlet wanita juga akan mampu mengimbangi torehan gaji para atlet pria. Mengingat saat ini beberapa kompetisi olahraga sudah banyak menggalakkan khusus untuk kaum hawa.