Olah Raga Asal Amerika Roundnet Mulai Diperkenalkan di Indonesia

Selasa, 9 Juni 2020 11:12 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Herry Ibrahim
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pemain olah raga Roundnet berfoto bersama di Jalan Panaitan Kota Bandung, Senin (08/06/20). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pemain olah raga Roundnet berfoto bersama di Jalan Panaitan Kota Bandung, Senin (08/06/20).

FOOTBALL265.COM - Cabang olah raga baru asal Amerika, Roundnet mulai diperkenalkan dan dipoluerkan di Indonesia. Kota Bandung menjadi tempat pertama perkembangan olah raga tersebut. 

Menurut penggagas olah raga Roundnet di Indonesia, Genta Fajar, konsep permainan olah raga ini tidak jauh berbeda dengan permainan bola Voli. Selain itu, olah raga ini diciptakan oleh Jeff Krunek pada tahun 1989, dan dimainkan oleh empat orang yang dibagi dalam dua tim. 

"Roundnet ini dasarnya adalah backyard game dan berkembang menjadi sebuah olah raga permainan setelah banyak negara di Amerika dan Eropa memainkannya serta menggelar turnamen," kata Genta ditemui di Jalan Panaitan Kota Bandung, Senin (08/06/20).

"Sempat vakum di tahun 1995, olah raga ini kembali booming di tahun 2008 bahkan kompetisi di Eropa sudah disiarkan ESPN dalam 2-3 tahun terakhir ini," ungkapnya. 

Pada olah raga ini, pemainnya diperbolehkan melakukan sentuhan maksimal tiga kali saat memainkannya. Masing-masing pemain hanya boleh melakukan sentuhan atau pukulan sebanyak satu kali secara bergantian.

"Untuk serve dan sentuhan terakhir, bola yang terbuat dari karet harus dipantulkan ke lingkaran pemantul yang disebut Roundnet tersebut. Untuk ukuran lapangan tempat bermain, sebenarnya tidak terbatas tergantung seberapa jauh bola itu dipantulkan pemainnya sehingga idealnya memang dilakukan di outdoor meski di indoor pun tetap bisa dilakukan," jelasnya.

Pada kejuaran internasional, hitungan poin yang dihitung sampai 21. Selain itu, untuk ukuran lingkaran pemantul memiliki diameter 90 cm dengan tinggi 25 cm. Sedangkan jarak antara pemain ke lingkaran pemantul saat permainan akan dimulai sejauh 1,8 meter.

"Pada sebuah kejuaraan, hitungan poin hingga 21. Tapi untuk permainan have fun, semuanya bisa dimodifikasi. Baik dari jumlah poin maupun ukuran lapangan, hanya untuk lingkaran pemantul dan bola yang digunakan sudah baku," tuturnya.

Genta mengaku, jika olah raga Roundnet ini pertama kali dimainkan di Indonesia yakni di Bandung. Selain itu, di Indonesia peralatan olah raga ini baru dimiliki oleh organisasi olah raga Roundnet Indonesia (RONIN). 

"Pertama kali dimainkan dan diperkenalkan di lapangan futsal Supratman pada 26 Februari 2020. Hinngga saat ini, sudah ada sekitar 20 orang yang rutin melakukan olah raga ini," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang rapper asal Kota Bandung, Ebith Beat A, mengaku tertarik untuk bermain Roundnet, karena merupakan olah raga baru dan bisa dimainkan di mana saja. 

"Saya mulai bermain olah raga Roundnet sejak awal Maret lalu, sebelum ketentuan PSBB diterapkan. Tapi meski masih PSBB, olah raga ini masih bisa dimainkan dan sangat mambantu saya bisa berolahraga saat di rumah. Bisa tetap berkeringan dan sehat meski dirumah saja," ungkap Ebith. 

Sebagai informasi, sebelum PSBB diberlakukan, Ebith bersama rekan-rekannya di RONIN, sering bermain di Lapangan Futsal, Jalan Supratman, Kota Bandung, setiap hari Kamis.