Selain Jepang, Ini Negara Asia yang Pernah Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Senin, 1 Maret 2021 17:30 WIB
Editor: Pipit Puspita Rini
© Grafis:Frmn/Football265.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © Grafis:Frmn/Football265.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020.

FOOTBALL265.COM - Ikut Olimpiade merupakan mimpi terbesar setiap atlet di dunia. Lebih indah lagi ketika mimpi itu bisa terwujud lengkap dengan perolehan medali emas.

Namun, sekadar menjadi olimpian atau atlet yang pernah ikut Olimpiade sudah merupakan catatan besar bagi atlet. Mengapa? Karena jalan yang harus dilalui untuk bisa ikut ajang ini sangat jauh dari kata mudah.

Untuk sampai ke sana, ada banyak seleksi yang harus diikuti atlet demi bisa lolos kualifikasi. Tak hanya persaingan dengan rekan satu negara, perebutan poin dengan atlet dari negara lain juga jadi tantangan tersendiri.

Olimpiade diikuti lebih dari 200 negara. Olimpiade digelar setiap empat tahun sekali, baik itu yang musim panas maupun musim dingin. Keduanya digelar bergantian dengan jarak dua tahun.

Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif berpartisipasi pada Olimpiade musim panas. Karena itulah, selanjutnya kita akan fokus ke Olimpiade musim panas.

Ibu kota Jepang, Tokyo, seharusnya menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, multievent terbesar di dunia itu pun ditunda. Rencananya, Olimpiade Tokyo akan digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Jepang dan Olimpiade punya sejarah tersendiri. Jepang yang diwakili Tokyo merupakan negara pertama di Asia yang menjadi tuan rumah Olimpiade.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Tokyo 2020 (@tokyo2020)

Tokyo mendapatkan kesempatan pertama sebagai tuan rumah pada Olimpiade 1940, tetapi batal terwujud karena adanya Perang Dunia II.

Olimpiade akhirnya benar-benar menginjakkan kaki di Asia pada 1964, dan tentu saja Tokyo yang jadi pilihan tuan rumah. Olimpiade Tokyo 1964 mempertandingkan 19 cabang olahraga dan diikuti oleh 93 negara. Amerika Serikat keluar sebagai juara umum.

Setelah 56 tahun, Olimpiade akhirnya kembali ke Jepang. Sayangnya, pesta meriah para pelaku olahraga ini harus tertunda karena adanya pandemi.