Jelang Paralimpiade Tokyo 2021, Menpora Tinjau Kesiapan Atlet Indonesia di Solo
Sepanjang tahun ini puluhan atlet tersebut rutin mengikuti kejuaraan dunia di berbagai negara. Salah satunya dari cabang olahraga atletik yang mengikuti World Para Athletics Grand Prix 2021 di Tunisia, 18-20 Maret lalu.
Membawa sembilan atlet menuju Tunisia, Indonesia mencatatkan perolehan enam emas, dua perak dan empat perunggu. Total ajang ini diikuti 479 atlet dari 59 negara.
Selain itu, ada pula cabang menembak yang mengikuti kejuaraan dunia bertajuk Al Ain 2021 World Shooting Para Sport di Uni Emirat Arab, 18-24 Maret lalu. Mengirimkan empat atlet, Indonesia meraih satu medali perunggu.
Prestasi turut dicatatkan cabor parabadminton ketika mengikuti kejuaraan badminton di Dubai, 28 Maret hingga 2 April lalu. Indonesia yang mengirimkan tujuh atlet mencatatkan dua emas, tiga perak dan satu perunggu.
Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun mengatakan, setelah 15 tiket dikunci, pihaknya memasang target tujuh hingga 10 tiket menuju Tokyo bisa diraih lagi. Masih ada beberapa cabor yang akan bertanding, yakni Panahan ke Republik Ceko bulan Juni dan menembak ke Peru bulan Juli.
"Targetnya bisa mendapatkan satu emas di Tokyo. Paling berpeluang ada di cabor bulu tangkis dan tenis meja. Makanya mereka nanti akan berangkat lebih dahulu ke Jepang untuk pemusatan latihan," jelas Senny Marbun.
Raihan satu emas akan memperbaiki peringkat Indonesia di Paralimpiade. Pada edisi 2016 di Brasil lalu, Indonesia hanya mendapatkan satu medali perunggu. Kala itu, medali perunggu didapat atlet angkat berat asal Bali, Ni Nengah Widiasih.