Indonesia Saingi Brisbane dan Korea demi Tuan Rumah Olimpiade 2032

Sabtu, 1 Mei 2021 11:24 WIB
Penulis: Martini | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Ketua NOC Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/INDOSPORT
Ketua NOC Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari.

FOOTBALL265.COM - Indonesia serius dalam upaya mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Panitia pun menggelar rapat bersama Kemenpora pada hari Jumat (30/04/21).

Setelah penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2021 tentang Panitia Pencalonan Indonesia sebagai Tuan Rumah Olimpiade 2032 atau INABCOG, tim kini bergegas menyiapkan keperluan bidding.

Ketua NOC Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, mengatakan telah melaporkan draf peta jalan strategi dan rancangan induk persiapan pencalonan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Selain itu, ia juga telah menyiapkan proposal bidding dalam Rapat Terbatas yang dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (30/04/21) kemarin.

“Faktanya, draf peta jalan strategi sudah selesai, begitu juga proposal bidding. Kami sudah menyampaikan kepada Pak Menpora (Zainudin Amali) selaku penanggung jawab INABCOG," ungkap Raja Sapta Oktohari.

"Dalam waktu dekat, kami akan bertemu Pak Wakil Presiden (Ma’ruf Amin) selaku Ketua Pengarah, agar bisa dibahas di rapat antar kementerian,” tambah Okto, sapaan karibnya.

Ia berharap, koordinasi yang terjalin dapat memuluskan jalan Indonesia buat mengejar Brisbane yang kini sudah berstatus preferred dialogue dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Indonesia saat ini berstatus continuous dialogue atau satu level di bawah Brisbane.

“Status continuous dialogue ini dipegang Indonesia dan Unifikasi Korea. Insya Allah upaya ini bisa mempercepat ketertinggalan kita dari Brisbane yang sudah memulai proses bidding lebih dulu,” jelas Okto.

“Yang perlu dimaksimalkan tidak cuma proses bidding tuan rumah, tetapi juga membuat masyarakat kita sadar Olimpiade sebagai puncak pembinaan tertinggi. Ini juga akan kami sosialisasikan,” kata Okto.