Lebih lanjut Sinung menjelaskan, secepatnya pertengahan Juli atau paling lambat akhir Juli anggaran untuk KONI cair. "Lebih cepat lebih baik," tegasnya.

Ada pun Bendahara Umum KONI Prasetyo melaporkan bahwa proses dan perkembangan pekerjaan yang berkaitan dengan dana untuk persiapan PON XX di Papua sudah berjalan. Dia menyebut kontrak-kontrak dengan pihak ketiga seperti pengadaan seragam, tiket penerbangan dan perhotelan sudah dilakukan.

"Kita tanggal membayar pelunasan kepada mereka. Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar," tandasnya.

Mengenai besaran dana untuk KONI Jateng pada tahun 2021 adalah Rp75 Miliar.

"Itu persis jumlahnya, tidak ada koma sekian-sekian. Mengingat kebutuhan utama untuk PON tinggal dua bulan, kemungkinan KONI akan meminta agar turun/cair satu termin," paparnya.

Wakil Ketua Umum IV Amir Machmud, yang salah satunya membidangi kehumasan dan pemberitaan, mengingatkan kepada KONI maupun Disporapar Jateng untuk terbuka dalam informasi. Apalagi dalam era informasi saat ini yang dketahui sangat luas medianya.

"Jadi kami ingatkan, KONI maupun Disporapar atau lembaga pembina olahraga lain, untuk penyebaran informasi ini tanpa harus menunggu LSM mengkritik, masyarakat bertanya-tanya dan wartawan mengkonfirmasi. Jika sekiranya ada yang perlu dipublikasikan sebagai tanggung jawab kepada masyarakat alangkah baiknya jika segera konferensi pers. Kita jangan sampai keduluan LSM yang membuat rilis kepada media," tutur Amir Machmud yang juga ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng ini.