Kasus Positif Covid-19 Makin Naik, Olimpiade Tokyo 2020 Terancam Batal?

Rabu, 21 Juli 2021 10:39 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
© Grafis:Frmn/Football265.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © Grafis:Frmn/Football265.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020.

FOOTBALL265.COM – Kepala komite penyelenggara menyebutkan Olimpiade Tokyo 2020 masih berpeluang untuk dibatalkan meski pelaksanaannya tinggal hitungan jari lagi. Pasalnya, kasus Covid-19 di hajatan empat tahunan itu serta kasus di Jepang secara keseluruhan, masih terus naik.

Sang kepala komite, Toshiro Muto, menyatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa pihak Jepang akan melakukan diskusi lima pihak bersama panitia Olimpiade terkait masalah ini.

“Di titik ini, kasus virus corona bisa saja terus naik atau turun, jadi kami akan memikirkan apa yang harus kami lakukan jika kasusnya naik,” tutur Muto soal apakah Olimpiade bisa dibatalkan, dikutip dari Reuters.

Sejauh ini, lebih dari 70 orang yang terlibat dalam Olimpiade Tokyo 2020 positif Covid-19, 10 kasus baru di antaranya tercatat pada Selasa (20/07/21) kemarin.

Tokyo sendiri tengah berada dalam situasi darurat karena naiknya kasus Covid-19. Pada Selasa kemarin, tercatat ada 1.387 kasus baru di kota tersebut.

Olimpiade Tokyo 2020 sendiri segera dimulai pada Jumat (23/07/21) lusa mendatang dan dipastikan tidak ada penonton yang bisa langsung hadir di stadion.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) sendiri menolak untuk menanggapi pernyataan Muto dan menjawab apakah Olimpiade sebaiknya dibatalkan saja.

“Kami bekerja 120 persen demi suksesnya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020,” tutur juru bicara Komite Penyelenggara Masa Takaya kepada Forbes, Selasa kemarin.

“Kami menantikan mulainya kompetisi dalam beberapa jam lagi dan upacara pembukaan tiga hari lagi.”

Para pakar kesehatan masyarakat sebetulnya masih keberatan dengan penyelenggaraan Olimpiade ini. Mereka mengaku tidak percaya bahwa protokol kesehatan IOC akan cukup efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Apalagi para atlet tidak diwajibkan untuk vaksin sebelum mengikuti kompetisi, meski panitia menyatakan 85 persen pesertanya telah divaksin.